Berbeda dari lomba lari konvensional, pada lomba virtual run para peserta tidak harus berkumpul di satu tempat.
"Peserta yang mendaftar bisa melakukan lari di mana saja dan kapan saja. Lari juga bisa dilakukan sendiri atau berkelompok.
"Bahkan peserta bisa berlari di tread mill yang penting terkoneksi dengan internet. Nantinya catatan waktunya bisa dikirim ke situs kami untuk didata," papar Hugo.
Baca Juga: Disoroti karena Lututnya Hitam, Fadel Islami Ceritakan Penyebabnya! Kenapa?
"Karena kami juga menggunakan media sosial seperti instagram peserta juga bisa kampanyekan program ini lewat hashtag #decentwork #ILO100," kata Enrico.
"Kami dari Cause sangat mendukung acara-acara gerakan sosial seperti ini. Tidak hanya sekadar meningkatkan awareness terhadap isu yang disuarakan, tapi juga bisa membawa perubahan yang positif bagi sesama," timpal Nicholas Ng, Co-founder dan Chief Financial Officer Cause Virtual Run.
Salah satu peserta dari komunitas lari RIOT Jakarta, Edem mengaku sangat puas bisa membantu program ILO dan ikut Virtual Run.
"Virtual run sangat membantu buat teman-teman yang tidak bisa hadir hari ini.
Tak ada kendala ikut virtual run karena tidak harus lari pagi, mungkin ada juga yang ingin lari sore.
Komunitas RIOT ada di 11 kota, di Jakarta sendiri anggotanya sekitar 160 orang," jelasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 1500 Pelari Akan Tampil di Virtual Run