NOVA.id – Kota Semarang terpilih jadi tuan rumah penyelenggaraan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XIV Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Tahun 2019 yang digelar 3–5 Juli 2019.
Selain rakernas yang diikuti delegasi dari 98 pemerintah kota se-Indonesia, para istri wali kota juga tak ketinggalan mengikuti kegiatan Ladies Program.
Peserta Rakernas Apeksi terlihat berkumpul di depan Hotel PO Semarang, Rabu (03/07) sejak pukul 08.00 WIB.
Baca Juga: Stop Jadi Perempuan Sein Kanan tapi Belok Kiri, Ini 4 Cara Agar Bugar dan Konsentrasi Naik Motor
Setelah itu, mereka menuju kawasan Kota Lama Semarang, menikmati bangunan tua yang berdiri kokoh di kiri dan kanan jalan, menuju Gedung Oudetrap yang jadi pusat kegiatan Ladies Program.
Istri Wali Kota Semarang, Krisseptiana Hendrar Prihadi yang jadi tuan rumah mempersilakan para tamu kehormatannya memasuki Gedung Oudetrap, sebuah bangunan lama bergaya indische.
Suasana tempo doeloe sangat terasa, dengan hiburan musik keroncong, dan berbagai camilan dan minuman khas Kota Semarang.
Baca Juga: Respon Anang Hermansyah Tahu Ashanty Terjerat Tuntutan Rp9,4 Miliar
Istri Wali Kota Semarang yang akrab disapa Tia itu mengatakan Ladies Program merupakan bagian dari kegiatan Apeksi yang digelar di Kota Semarang, di antaranya menampilkan fashion show.
“Ada 17 desainer yang memamerkan karyanya dalam fashion show ini,” kata Tia.
Melalui kegiatan ini, Tia yang juga Ketua Penggerak PKK Kota Semarang itu memberikan edukasi dan pandangan kepada ibu-ibu ketua penggerak PKK, bahwa dunia fashion di Semarang sangat berkembang, tak kalah dengan kota lain.
Baca Juga: Bersimpuh di Pusara Sang Bunda, Vanessa Angel: Aku Yakin Mama Dengerin Curahan Hatiku
“Para desainer dari Semarang itu karyanya ada yang sudah menembus luar negeri, ada desainer yang sudah terkenal di tingkat nasional. Ini potensi luar biasa untuk dunia fashion Semarang,” tambah Tia.
Sementara itu, pemilihan lokasi yang memanfaatkan bangunan lama Gedung Oudetrap juga punya alasan tersendiri.
Menurut Tia, bangunan ini merupakan satu-satunya yang dibeli pemerintah untuk dipakai sebagai gedung kesenian dan kebudayaan.
“Gedung ini pernah jadi pabrik, dan terakhir jadi bengkel, tapi tidak terurus. Setelah itu diperbaiki pemerintah dan jadi gedung kesenian. Kadang untuk pameran, atau digunakan untuk kegiatan masyarakat,” tambah Tia yang mendapat oleh-oleh berupa tas khas Aceh dan kerajinan lainnya dari istri Wali Kota Aceh.
Usai fashion show, rombongan istri wali kota itu langsung bergerak menuju kawasan Simpang Lima Semarang untuk menyaksikan pameran yang diikuti para delegasi peserta Apeksi.(*)