Lamaran Membawa Petaka, Mahasiswi Kedokteran Ini Sebut Nama Pembunuhnya Jelang Ajal Menjemput

By Nuzulia Rega, Minggu, 7 Juli 2019 | 16:19 WIB
Lamaran Membawa Petaka, Mahasiswi Kedokteran Ini Sebut Nama Pambunuhnya Jelang Ajal Menjemput (Grid.ID)

NOVA.id - Cinta ditolak, dukun bertindak memang menjadi ungkapan yang kerap kita dengar sehari-hari.

Namun siapa sangka ungkapan tersebut ternyata memang benar-benar terjadi lo, Sahabat NOVA.

Tak lagi menempuh bantuan dukun, seorang mahasiswi kedokteran ini bahkan tewas lantaran diduga menolak pinangan seorang pria.

Baca Juga: Stop Jadi Perempuan Sein Kanan tapi Belok Kiri, Ini 4 Cara Agar Bugar dan Konsentrasi Naik Motor

Seorang mahasiswi cantik bernama Aasma Rani mengalami kejadian yang merenggut nyawanya.

Rani yang menjadi mahasiswi MBBS tahun ketiga dari Abbottabad Medical College itu ditembak mati di kampung halamannya di Kohat, Pakistan.

Tragisnya, ia ditembak mati karena diduga menolak ajakan menikah dari seorang pria.

Baca Juga: Angelina Sondakh Pernah Alami Keguguran, Pria Ini Sudah Siapkan Nama untuk Jabang Bayi Angie

Rani yang berada di Kohat untuk vaksinasi, baru saja meninggalkan becak bersama saudara perempuan iparnya ketika Mujahid, ditemani oleh saudaranya, Sadiqullah, melepaskan tembakan.

Gadis itu telah dilarikan ke rumah sakit dan akhirnya meninggal karena luka-lukanya keesokan harinya.

Mata Rani hampir tidak bisa terbuka sebelum kematiannya.

Baca Juga: Rayakan Anniversary Pernikahan, Begini Gaya Seksi Mayangsari Saat Potong Tumpeng

Namun, ia masih berusaha kuat untuk menyampaikan sesuatu dalam video.

Dalam video Rani menyebutkan bahwa Mujahidullah Afridi adalah pria yang menembak dirinya.

Keluarga Rani menduga Mujahidullah dendam pada Rani karena ia menolak lamarannya.

Baca Juga: Fadel Islami Tunjukkan Hobi Barunya, Ekspresi Muzdalifah Justru Jadi Sorotan

Mujahid bahkan sempat menyergap Rani di dekat rumahnya.

Keluarga Rani menuduh pelaku telah mengeluarkan ancaman sebelumnya.

Ayah Rani telah memohon keadilan dari pejabat tinggi.

Baca Juga: Terungkap! Penemuan Jenazah Tunjukkan Penyebab Jatuhnya Thoriq hingga Tersangkut di Pohon Gunung Piramid

Mereka juga memberi tahu polisi bahwa Mujahid adalah keponakan pemimpin lokal yang berpengaruh dan khawatir dia akan menggunakan pengaruhnya untuk membuat keponakannya lolos.

Namun, pihak berwenang dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa polisi adalah lembaga penegak hukum independen.

Mereka akan melanjutkan penyelidikan secara profesional dan membawa pelaku ke pengadilan.

Baca Juga: Cut Meyriska Dikabarkan Segera Dinikahi Roger Danuarta, Sang Bunda Ungkap Fakta Mengejutkan

 

"Yakinlah tidak akan ada bantuan khusus dan pelaku akan segera ditangkap," tambahnya.

Polisi Khyber Pakhtunkhwa menghubungi Badan Investigasi Federal (FIA) karena mengeluarkan surat perintah atas tersangka Mujahid.

Selama penyelidikan, terungkap bahwa Mujahid Afridi telah meninggalkan Pakistan ke Arab Saudi.

Baca Juga: Berderai Air Mata, Raffi Ahmad Bongkar Perlakuan dan Sifat Asli Nagita Slavina

Dia mengatakan terdakwa telah berangkat ke bandara Islamabad segera setelah melakukan kejahatan.

Sebuah tim investigasi gabungan (JIT) juga telah dibentuk untuk menyelidiki pembunuhan mahasiswa kedokteran ini. (*)