Duh, Organ Kewanitaan Bisa Alami Depresi? Yuk Kenali Ciri-cirinya

By Winggi, Minggu, 7 Juli 2019 | 23:00 WIB
Duh, Organ Kewanitaan Bisa Alami Depresi? Yuk Kenali Ciri-cirinya (Istock)

NOVA.id - Bukan hanya pikiran, namun organ kewanitaan juga bisa mengalami depresi lo.

Wah, memang bisa?

Faktanya, secara medis Miss V bisa saja mengalami kondisi tertekan atau depresi.

Di ilmu kedokteran, vagina yang mengalami depresi disebut dengan Vulvodynia.

Baca Juga: Stop Jadi Perempuan Sein Kanan tapi Belok Kiri, Ini 4 Cara Agar Bugar dan Konsentrasi Naik Motor

Ini merupakan kondisi vagina yang kesakitan dan mengalami rasa tidak nyaman yang berlebihan.

Tercatat 200 ribu perempuan dari enam juta populasi perempuan di Amerika Serikat setiap tahunnya mengalami vulvodynia.

Sayangnya banyak dari mereka yang tidak menyadari atau mengakuinya.

Baca Juga: Sutopo Purwo Tutup Usia, Rossa Ungkap Penyesalan Tak Wujudkan Keinginan Almarhum

Vulvodynia merupakan sindrom nyeri kronis pada vagina yang datang tanpa gejalan dan dapat bertahan dalam jangka waktu lama.

Ciri vagina alami depresi yakni seperti terbakar, menyengat, gatal, berdenyut, bengkak, dan nyeri yang amat menyakitkan.

Menakutkannya, penyebab vagina depresi atau vulvodynia tidak bisa dikenali dan diketahui hingga saat ini. Tapi, rasa sakitnya sangat nyata.

Baca Juga: Suka Pakai Softlens? Awas Ini Efek Samping yang Perlu Diketahui

“Biasanya kita melakukan tes dengan kapas lalu menerapkan tekanan ke berbagai daerah vagina dan meminta pasien untuk mengevaluasi keparahan rasa sakit saat disentuh,” jelas Sherry Ross, MD., ahli kesehatan perempuan di Santa Monica, California.

Diagnosis bisa sangat sulit karena vagina terlihat normal saat pemeriksaan.

Meskipun tidak ada obat untuk vulvodynia, ada perawatan yang bisa dilakukan. Beberapa dokter meresepkan antidepresan dosis rendah.

Baca Juga: Benarkan BTP dan Puput Nastiti Telah Menikah, Nicholas Sean Beberkan Hubungannya dengan Sang Ibu Tiri

 

 

“Tidak jelas mengapa antidepresan bekerja untuk beberapa perempuan dengan kondisi tersebut, tapi itulah yang dilakukan,” ungkap Tara Allmen, ginekolog.

Lebih lanjut, dijelaskan oleh Tara, dosis antidepresan untuk mengobati vulvodynia jauh lebih rendah daripada yang digunakan untuk gangguan depresi yang sebenarnya.

Itu berarti perempuan mengobati vulvodynia mereka dengan resep juga harus menghindari efek samping seperti kenaikan berat badan dan libido berkurang.

Baca Juga: Angelina Sondakh Pernah Alami Keguguran, Pria Ini Sudah Siapkan Nama untuk Jabang Bayi Angie

Sayangnya, untuk menyembuhkannya membutuhkan waktu beberapa bulan.

Solusi penyembuhan vagina depresi atau vulvodynia yakni dengan melakukan hubungan seks secara lebih atau peningkatan frekuensi.

Bercinta akan mengeluarkan kolagen yang sehat dan sel elastin dan mempertahankan aliran darah ke daerah tersebut, jelas Maria Sophocles, MD, obgin, direktur medis dari kesehatan wanita dari Princeton, New Jersey.

Baca Juga: Fadel Islami Tunjukkan Hobi Barunya, Ekspresi Muzdalifah Justru Jadi Sorotan

Jika tidak mendapatkan banyak kegiatan seks pada hari ini, saat inilah masturbasi berguna.

Masturbasi dan seks mempertahankan struktur vagina, terutama pembukaan, yang dapat perlahan-lahan memperpendek sesuai dengan usia kita. (*)