Terungkap! Putri Diana dan Pangeran Charles Harus Dibujuk Keluarga Saat Menuju Altar Pernikahan

By Alsabrina, Jumat, 12 Juli 2019 | 13:37 WIB
Putri Diana dan Pangeran Charles (dok. Tabloid NOVA)

NOVA.id - Sebuah buku biografi yang ditulis oleh Catherine Mayer tentang anggota keluarga Kerajaan Inggris mengungkap fakta mengejutkan tentang Putri Diana dan Pangeran Charles.

Memang, hubungan antara Pangeran Charles dan Putri Diana tak pernah mulus. Bahkan dapat dibilang, mereka berdua hidup berumahtangga tanpa dilandaskan cinta.

Ya, diketahui Pangeran Charles masih menaruh hati dengan mantannya yang kini telah menjadi istrinya, Camilla Parker saat dirinya bersama Putri Diana.

Baca Juga: Terungkap! Segini Harta Kekayaan Dodi Al Fayed Saat Mengencani Putri Diana

Putri Diana merasa sakit hati dan memutuskan untuk bercerai dari penerus tahta Kerajaan Inggris tersebut.

Setelah kematian Putri Diana pada tahun 1997 karena kecelakaan mobil, nama sang putri tak pernah surut dari pemberitaan pun hingga hari ini.

Bahkan, banyak fakta yang terungkap tentang hubungan Pangeran Charles dan Putri Diana. Salah satunya adalah fakta mengejutkan yang satu ini.

Baca Juga: Bukan Dodi Al Fayed, Ini Sosok Laki-Laki Lain yang Berhasil Buat Putri Diana Jatuh Cinta

Catherine Mayer, penulis salah satu buku biografi tentang Kerajaan Inggris mengungkapkan fakta mengejutkan tentang Pangeran Charles dan Putri Diana dalam bukunya.

Dikutip dari mirror.co.uk, dalam buku tersebut Catherine menuliskan, Charles sebenarnya sangat putus asa dan disiksa perasaan ragu luar biasa ketika harus melangkah menuju altar dan mengucap janji setia dalam sebuah pernikahan sakral bersama Diana.

Tak hanya itu, tepat di malam sebelum hari pernikahan, Charles hendak menggagalkan pernikahannya dengan gadis desa cantik bernama Diana Spencer.

Baca Juga: Berderai Air Mata, Ini Kalimat Terakhir yang Diucap Putri Diana pada Ratu Elizabeth Sebelum Cerai dari Pangeran Charles

Catherine mengklaim, informasi eksklusif mengenai keraguan Charles ini ia dapatkan dari sumber yang berada di lingkaran terdalam keluarga Kerajaan Inggris.

The Prince of Wales, menurut yang ditulis Catherine, menyatakan bahwa Diana Spencer yang akan dinikahinya adalah 'gadis desa yang tidak seperiang yang diasumsikan orang'.

Bahkan Charles menyebut calon istrinya itu sebagai seseorang yang rumit, rentan, dan menderita gangguan pola makan.

Baca Juga: Putus dari Camilla, Ini 5 Perempuan yang Pernah Jadi Kekasih Pangeran Charles Sebelum Akhirnya Menikah dengan Putri Diana

 

 

Fakta yang diungkapkan Catherine ini seolah diperkuat oleh laporan yang dibuat The Daily Telegraph bahwa Charles diklaim telah mengatakan kepada orang kepercayaannya, "Saya tidak bisa melalui ini. Saya tidak bisa melakukannya."

Sama dengan Charles, Diana dalam biografinya yang sangat kontroversial ditulis oleh seorang jurnalis sahabat Diana, Andrew Morton, juga mengaku kepada adik-adiknya bahwa dirinya tak bisa menikah dengan Charles.

"Saya tidak bisa menikah dengannya (Charles). Saya tidak bisa melakukan ini. Pernikahan ini benar-benar luar biasa," kata Diana dalam biografi tersebut.

Baca Juga: Putri Diana Sempat akan Bintangi Film The Bodyguard 2, Kevin Costner: Dia Sangat Tertarik Tapi Takut Satu Hal Ini

Namun adik-adik Diana mengatakan, sudah terlambat untuk menarik diri kembali, apalagi wajah Diana sudah terpampang di berbagai suvenir keluarga kerajaan.

Karena keraguan yang terjadi pada dua mempelai inilah keluarga besar mereka harus membujuk keduanya untuk melangkah menuju altar pernikahan, menurut Catherine yang dituliskannya di dalam buku biografi.

Menanggapi terungkapnya fakta yang ditulis dalam buku biografi terbaru keluarga Kerajaan Inggris yang ditulis Catherine, pihak kerajaan melalui Clarence House mengatakan, Catherine dalam buku biografi tentang Kerajaan Inggris telah melebih-lebihkan akses eksklusif yang telah diberikan kepadanya mengenai sang pangeran.

Baca Juga: Pernikahannya Hancur, Benarkah Putri Diana Pernah Ingin Membunuh Camilla?

"Pembicaraan itu hanya merupakan percakapan selama sembilan menit," menurut salah seorang pembantu rumah tangga keluarga Kerajaan Inggris, seperti yang dikatakan Clarence House. (*)