Perempuan Harus Tahu! Ternyata Ini 7 Masalah Ekonomi Digital Indonesia

By Jenny, Rabu, 17 Juli 2019 | 23:00 WIB
Perempuan Harus Tahu! Ini 7 Masalah Ekonomi Digital Indonesia! (iStockphoto)

NOVA.id - Ekonomi digital Indonesia baru-baru ini dibahas Jokowi dalam KTT G20 Sesi II, diketahui dari siaran pers resmi Istana.

Lis Sutjiati, Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Ekonomi Digital pun menyampaikan 4 dari 7 masalah ekonomi digital Indonesia melalui forum diskusi bartajuk Membangun Ekonomi Digital yang Inklusif yang diselenggarkan oleh Finmas.

Meski target potensi ekonomi digital Indonesia cukup besar, namun ada 7 masalah yang perlu diselesaikan agar terjadi pertumbuhan ekonomi, yaitu sebagai berikut.

Baca Juga: Stop Jadi Perempuan Sein Kanan tapi Belok Kiri, Ini 4 Cara Agar Bugar dan Konsentrasi Naik Motor

1. Funding Startup

Funding startup atau masalah pendanaan perusahaan baru, juga sulit.

Pendanaan masih rumit, anak-anak Indonesia yang ingin membangun perusahaan sulit mendapatkan pinjaman.

Baca Juga: Punya Suami Tajir Melintir, Sandra Dewi Malah Protes Selalu Dibelikan Perhiasan: Boros Banget!

2. Cyber Security dan Customer Protection

Kominfo mengakui bahwa Indonesia kekurangan bakat cyber security dan kurang ada customer protection atau perlindungan konsumen dalam ekonomi digital.

Padahal itu dibutuhkan dalam industri strategis, pertahanan, kesatuan bangsa, dan bisnis. 

Bila terjadi perang cyber, hanya sedikit tentara Cyber Indonesia yang dapat membela dan memperkuat pertahanan bangsa.

Baca Juga: Bisma Karisma Bangga Jadi Pemimpin Negara di Film Koboy Kampus

3. Logistik

Diakui Lis, logistik di Indonesia tergolong mahal dikarenakan infrastruktur yang terbatas.

Pemerintah sendiri melalui Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia menilai, biaya logistik di Indonesia yang mencapai 24% dari total PDB atau senilai Rp 1.820 triliun per tahun merupakan biaya logistik paling tinggi di dunia.

Biaya ini lebih mahal dibandingkan Malaysia yang hanya 15%, serta AS, dan Jepang masing-masing sebesar 10%.

 Baca Juga: Berita Terpopuler: Salmafina Ungkap Dirinya Hampir Dipoligami Mantan Suami hingga Kesaksian Al Ghazali Buktikan Ramalan Wirang Birawa

4. Internet

Lis menyatakan kecepatan internet Indonesia lelet.

Diketahui dari Kompas.com memang kecepatan internet seluler di Indonesia terlelet di Asia Tenggara yaitu sekitar 10,62 Mbps untuk download dan 8,35 Mbps untuk upload. 

Sementara, Singapore sebesar 54,96 Mbps (download) dan 18,82 Mbps (upload).

Baca Juga: Karakter Dara di Film Dua Garis Biru Ternyata Terinspirasi dari Raja Dangdut! Kok Bisa?

5. Talent

Masalah talent atau talenta digital, memperlambat pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dalam ekonomi digital, talent atau bisa disebut juga sumber daya manusia menjadi penting.

Dilemanya adalah tidak semua masyarakat mengetahui cara menggunakannya karena tidak ada pemerataan pengetahuan ekonomi digital secara inklusif.

Baca Juga: Sering Kita Lakukan, 5 Hal Ini Ternyata Berbahaya untuk Kesehatan Rambut

6. Tax

Masalah tax atau pajak, perlu dilakukan optimalisasi pajak dalam ekonomi digital.

Asas-asas pajak di Indonesia perlu disesuaikan dengan kondisi pajak internasional.

Pajak harusnya tidak mempersulit ekonomi digital.

Baca Juga: Family Man Banget! Begini Curhatan Sayang Joe Taslim untuk Istri dan Anaknya

7. Infrastruktrur 

Ekonomi digital Indonesia tak akan berjalan dengan baik tanpa dukungan infrastruktur yang memadai.

Pemerintah perlu lebih lagi standing regulation yang mempermudah bisnis sampai pelosok negeri.

Semoga masalah-masalah tersebut dapat terselesaikan ya! (*)