NOVA.id - Sebuah insiden terjadi saat grup band D'Masiv tampil di atas panggung.
Diketahui Rian D'Masiv yang saat itu sedang tampil bersama bandnya terlibat sebuah konflik dengan sang bassist, Rai.
Rian mendatangi Rai, dan membisikan sesuatu kepada bassist-nya tersebut.
Namun tak lama kemudian malah terjadi saling dorong di antara keduanya di atas panggung bahkan saat pertunjukkan masih berlangsung.
Bahkan dalam acara tersebut Rai langsung melemparkan bass-nya dan turun dari panggung.
Adegan ini diunggah akun gosip @lambe_turah pada Sabtu (13/07).
Baca Juga: Raih Rating Tertinggi di Tayangan Perdana, Ini Alasan Kita Wajib Nonton Korean Drama Hotel Del Luna
Setelah video tersebut beredar luas, Rai menuliskan kata makian dalam instagram story-nya.
Bahkan dia menyebutkan istilah Megalomania dalam unggahan tersebut.
Baca Juga: Menyayat Hati, Istri Sah Pablo Benua di Medan Meradang 3 Tahun Tak Pernah Dinafkahi Lahir Batin
Namun unggahan ini telah menghilang dari akun milik Rai Dinata.
Tak diketahui untuk siapa kata ini ditujukan.
Lalu sebenarnya apa yang dimaksud dengan megalomania?
Megalomania adalah penyakit mental atau narsistik yang membuat seseorang yang menderitanya menjunjung tinggi harga diri.
Mereka yang mengalami masalah ini akan memiliki fantasi khayalan bahwa mereka lebih penting atau lebih kuat.
Dikutip dari Kompas.com, megalomania selalu ingin dihormati dan disanjung, tetapi dia tak mau menerima kritik atau dicela.
Baca Juga: Digerebek di Kamar Hotel Bersama Aktor FTV, Selebgram Chagii Amelia: Saya Khilaf, Saya Minta Maaf
Mereka yang mengalami hal ini memiliki ego tinggi, suka meremehkan orang lain, sombong, arogan, dan emosional.
Menurut pakar psikologi politik Universitas Indonesia Hamdi Muluk, mengungkapkan bahwa penderita megalomania tak bisa disembuhkan.
Karena mereka sulit menerima kenyataan yang terjadi pada dirinya.
Baca Juga: Salmafina Panggil Jennifer Jill Mami, Sunan Kalijaga Meradang: Itu Siapa? Bukan Ibu Kamu
Misalnya jika mereka kalah dalam pertandingan, maka dia tak akan menerimanya, dia akan menuduh pihak lain bermain curang.
Pengidap megalomania tidak memiliki jiwa besar, karena dia berpegang, kebenaran adalah pada dirinya sendiri. (*)