NOVA.id - Pagi ini, gempa berkekuatan 6.0 SR mengguncang Kabupaten Jembrana, Bali, Selasa, (16/07).
Gempa tersebut dilaporkan mengakibatkan sebagian gapura runtuh.
Melansir dari Wartakotalive, BMKG memastikan gempa tidka berpotensi tsunami.
Baca Juga: Stop Jadi Perempuan Sein Kanan tapi Belok Kiri, Ini 4 Cara Agar Bugar dan Konsentrasi Naik Motor
BMKG juga mengungkapkan jika pusat gempa terjadi di wilayah Samudera Hindia Selatan Bali-Nusa Tenggara.
Analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa bumi ini berkekuatan M=6 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M=5,8.
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 9,08 LS dan 114,55 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 80 km arah selatan Kota Negara, Kabupaten Jembrana, Propinsi Bali pada kedalaman 104 km.
Baca Juga: Diterawang, Barbie Kumalasari Miliki Aura Terselubung dalam Dirinya
Gempa bumi selatan di Jawa-Bali-Nusa Tenggara ini, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, tampak bahwa gempa bumi berkedalaman menengah ini diakibatkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia.
Analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis naik mendatar (oblique thrust fault).
Guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan di daerah Badung V MMI, Nusa Dua IV-V MMI, Denpasar, Mataram, Lombok Tengah, Lombok Barat IV MMI.
Gempa juga dirasakan hingga Banyuwangi, Karangkates, Sumbawa, Lombok Timur, Lombok Utara III MMI, jember, lumajang II- III MMI.
“Hingga saat laporan dampak kerusakan masih dikumpulkan. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami,” tulis BMKG dalam akun Instagram @InfoBMKG.
BMKG mengungkapkan hingga pukul 07.50 WIB, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.
Hastag #Gempa pun pagi ini langsung menjadi tranding topik di twitter. Postingan dipenuhi kondisi terkini Bali paska gempa.
Sebagian bangunan gapura di Hotel Nusa Dua runtuh.
Beberapa barang di Alfamart Ungasan juga berhamburan.
Baca Juga: Anang Hermansyah Ngambek, Azriel Ternyata Masih Manja Tidur Sekamar dengan Ashanty!
Beberapa kaca bangunan juga pecah.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng.
Dalam hal ini Lempeng Indo-Australia menunjam ke bawah basemen Kepulauan Sunda Kecil (Lesser Sunda).
Baca Juga: Nikah Lagi, Undangan Mantan Istri Tommy Kurniawan Kelewat Mewah Beraksen Emas!
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi di wilayah Samudera Hindia Selatan Bali-Nusa Tenggara ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme naik (thrust fault)," jelas Rahmat dalam keterangan tertulisnya.
Guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan di Sumbawa dalam skala intensitas V MMI, Bima, Lombok Barat, Lombok Tengah, Mataram, Lombok Timur dalam skala intensitas IV MMI, dan Kuta, Karangasem II MMI.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut," tambahnya.
Hingga pukul 00.30 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya dua aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan kekuatan 3,1 SR dan 3,7 SR.
"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," tandasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul UPDATE, Begini Kondisi Bali Setelah Diguncang Gempa Sebesar 6 SR