NOVA.id - Minimnya infrastruktur membuat seseorang mencari cara agar bisa menyeberangi sungai yang ada di daerahnya.
Seperti anak-anak yang di desa Huoi Hai di barat laut Vietnam yang harus melewati sungai Nam Ha untuk sampai ke sekolahnya setiap hari.
Mereka biasanya menggunakan rakit bambu yang ditarik sang ayah saat menyeberang.
Tetapi, aliran sungai dalam beberapa minggu ini menjadi terlalu berbahaya dan mengalami banjir saat musim hujan.
Ayah anak-anak tersebut memiliki ide lain untuk mengantar anaknya bisa melintasi sungai.
Mereka membungkus anak mereka dalam sebuah plastik besar dan membawanya menyeberangi sungai.
Baca Juga: Gunung Rinjani Tertutup Topi Awan, Terlihat Indah Tapi Berbaya bagi Pendaki!
Bukan tanpa alasan, anak-anak dimasukkan ke dalam kantong plastik besar agar seragam dan tas mereka tidak basah saat melintasi sungai.
Tetapi hal ini dianggap berbahaya menurut kepala komunitas di sana.
Ketua Komune Na Sang, Vang A Po mengatakan, "Kami telah memperingatkan penduduk setempat tentang risiko laten untuk bepergian melalui aliran dengan kantong plastik, tetapi air yang mengalir deras juga dapat menyapu rakit, sehingga mereka harus memilih cara ini."
"Sebelumnya, seorang lokal terluka karena rakit terbalik di sini," lanjutnya.
Ini adalah upaya terakhir yang mereka lakukan saat arus terlalu tinggi dan berbahaya jika dilalui oleh rakit.
Baca Juga: Perjalanan Kasus Steve Emmanuel, Bawa Narkoba dari Belanda hingga Lolos dari Bayang Hukuman Mati
Perjalanan anak-anak ini pun belum berakhir di perlintasan sungai tersebut.
Anak-anak itu juga harus berjalan selama 5 jam di medan yang licin sebelum sampai di sekolah.
Baca Juga: Selebgram Bianca Devins Ditikam Kekasihnya hingga Tewas, Foto Mayatnya Diunggah ke Instagram
Karena itulah mereka lebih sering tinggal di sekolah selama seminggu dan pulang saat akhir pekan. (*)