NOVA.id - Prestasi Liliyana Natsir atau Butet tak perlu disangsikan lagi, tapi kenapa harus gantung raket jadi atlet bulu tangkis Indonesia dan mulai berbisnis?
Masih terkenang suasana ketika di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Minggu siang (27/01) itu begitu riuh.
Hari itu adalah kejuaraan final Indonesia Master, di mana Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad (Owi), berhadapan dengan jawara pasangan ganda campuran dunia dari China, yaitu Zheng Siwei dan Huang Yaqiong.
Baca Juga: Stop Jadi Perempuan Sein Kanan tapi Belok Kiri, Ini 4 Cara Agar Bugar dan Konsentrasi Naik Motor
Kala itu di ruang atlet, Liliyana terduduk seorang diri di atas sofa.
Wajahnya kelihatan tegang, sehingga pipinya yang putih itu tampak kemerahan.
Rupanya ketegangan bukan karena dia merasa gugup akan bertanding, melainkan memikirkan keputusan terbesar dalam hidupnya yang segera diambilnya hari itu yaitu pensiun sebagai atlet bulutangkis Indonesia.
Baca Juga: Gelar Siraman, Penampilan Cetar Mantan Istri Tommy Kurniawan Disebut Mirip Kareena Kapoor
Keriuhan di area pertandingan memang bukan hanya menunggu juara kelas dunia bertanding, tapi juga menanti detik-detik terakhir saat Butet, sapaan akrab Liliyana mundur dari dunia yang sudah membesarkan namanya itu.
Pada prosesi pamitan Butet, dilakukan bersama 24 orang yang mengiringinya menuju panggung.
Tampak juga potret diri Butet dalam sebuah spanduk besar bertuliskan “We Love you Butet”, juga beberapa spanduk dari penggemar yang salah satunya bertuliskan “Thank you Butet”.
Baca Juga: Perlihatkan Wajah Berlumur Darah, Ada Apa dengan Luna Maya?
Suasana begitu haru ketika Butet naik ke atas panggung.
Gadis bungsu kelahiran Manado, 9 September 1985 mengucapkan kata perpisahan dengan terbata-bata.
Tak terasa matanya pun sembab seraya berkata, “saya sangat terharu dan berterima kasih."
Baca Juga: Dinilai Batal Pamit dari Media Sosial, Cinta Laura Ungkap Maksud Unggahan Istirahat di Instagram
"Kini giliran saya mengundurkan diri."
"Bukan lari dari dunia badminton, tetapi hanya menepi untuk menang."
Prosesi pengunduran diri Liliyana di atas digambarkan menarik dalam buku biografi Liliyana Natsir dengan judul Butet, Legenda Sejati.
Buku itu ditulis mantan Menteri Hukum dan HAM (2004-2007) yang juga pecinta bulutangkis, Hamid Awaludin.
Lewat buku itu pula Butet mengungkapkan banyak kisah menariknya sepanjang dia berkarier selama 24 tahun, termasuk alasan penting pengunduran dirinya sebagai atlet bulutangkis.
Baca Juga: Diterawang akan Hempas Galih Ginanjar, Barbie Kumalasari Justru Kangen Tak Ketemu Suami Siri 6 Hari!
Harus diakui, mundurnya Butet dari dunia bulutangkis sempat mengherankan banyak pihak.
Karena prestasi anak bungsu pasangan Beno Natsir dan Olly Maramis ini sebenarnya sedang gemilang.
Bersama Owi, Butet seringkali menyabet gelar juara bergengsi, di antaranya medali emas ganda campuran dalam gelaran Olimpiade Brazil tahun 2016, Kejuaraan Dunia di Guangzhou (2017), dan SEA Games di Indonesia (2011).
Baca Juga: Pernah Jadi Pasangan, Cinta Laura Akhirnya Beberkan Genitnya Kelakuan Galih Ginanjar!
Menyabet medali emas di olimpiade rupanya jadi target penting Butet dalam kariernya.
Makanya, begitu medali tersebut berhasil diraih pada 2016, sempat terpikir dia akan gantung raket.
“Saya kan pengin banget dapat emas olimpiade, dan itu berhasil dicapai, jadi saat itu sempat terpikir (mundur), dan menutup dengan prestasi yang manis,” ungkap Butet saat ngobrol santai dengan NOVA di Jakarta, Jumat siang (05/07).
Baca Juga: Enji Sambangi Komnas Anak, Ayu Ting Ting Meradang: Anak Gue Ingin Ketemu Tapi Jangan Dibawa!
Namun saat itu, banyak masukan dari pelatih dan keluarga agar Butet mempertimbangkan lagi keputusannya.
Tentu tanpa maksud menghalangi.
Hasilnya?
Baca Juga: Mudah dan Murah, Begini Cara Masak Telur Dadar ala Warung Padang!
Perempuan berambut pendek ini memutuskan menunda keputusannya.
Pertama, karena dia merasa generasi atlet yang akan melanjutkan dirinya belum mantap.
Kedua, dia masih ingin meraih medali emas di Asian Games 2018 saat Indonesia jadi tuan rumah.
Baca Juga: Fakta Tentang Ayah Kim Samuel Ex Produce 101, Dealer Mobil yang Ditemukan Meninggal di Kediamannya
Memang akhirnya Butet hanya meraih medali perunggu di pesta olahraga yang berlangsung di Jakarta-Palembang tersebut.
Meski begitu, keputusan Butet mundur semakin bulat.
Katanya, “saya berpikir sudah saatnya pensiun."
Baca Juga: KDI 2019 Siap Dimulai dengan 20 Kontestan dari Berbagai Kota
"Bukan karena usia atau prestasi, tapi karena pikir cukuplah saya selama ini mendedikasikan seluruh waktu dan hidup di bulutangkis."
"Saya coba keluar dari zona nyaman."
"Cepat atau lambat, mau tahun itu atau tahun depannya, keputusan itu pasti diambil.”
Selintas, keputusan gantung raket yang diambil Butet juga memperhitungkan kondisinya.
Seperti kita tahu, cedera lutut serius sempat dialami Butet saat Kejuaraan China Open 2016, bahkan sempat membuat dirinya absen di beberapa pertandingan.
Meski kondisinya tak semakin memburuk, Butet merasa perlu mengantisipasi agar cederanya itu tak menghalangi aktivitasnya di kemudian hari.
Baca Juga: Peneliti Ungkap Jika Cokelat Ampuh Redakan Batuk dengan Cepat, Seperti Apa?
Lantas kemana Butet setelah pensiun?
Rupanya sudah banyak segudang rencana yang akan dijalani, terutama soal bisnis.
Namun yang utama, dia mengaku menikmati hari-harinya tanpa latihan.
Baca Juga: Wah, Sengatan Lebah Bisa Membuat Wajah Berkilau dan Bercahaya!
Berlibur tanpa merasa punya beban.
Maklum saja, saat jadi atlet, setiap liburan pasti berpikir untuk tetap menjaga stamina dengan latihan ringan, misalnya dengan lari pagi atau nge-gym.
Semua itu terasa lepas begitu dia pensiun.
Baca Juga: Info Wisata Pulau Rinca Nusa Tenggara Timur, yang Dikunjungi Jokowi!
“Baru kemarin ngerasain (liburan tanpa beban), ternyata nikmat juga, ya? Bahkan saat tidur larut pun enggak kepikiran,” seloroh PNS Kemenpora ini tertawa.
Selain menikmati hari tanpa latihan, Butet juga makin fokus mengurus bisnisnya.
Terutama bisnis yang saat dia jadi atlet sudah dijalaninya, di antaranya di bidang properti dan pijat refleksi.
Baca Juga: Baru 3 Minggu Melahirkan, Perempuan Muda Ini Ditemukan Tewas
“Saya kan suka mijit, tahu pijitan yang enak."
"Ibaratnya kalau ada terapis, saya bisa tes dulu,” kata pemilik Nine Family Reflexology di Gading Serpong, Tangerang.
Tak cuma berbisnis, begitu pensiun Butet juga sudah direkrut PB Djarum sebagai penasehat teknis bagi atlet bulutangkis di klub tersebut.
Baca Juga: Terbaring Lemah di Rumah Sakit, Fitri Carlina Idap Penyakit Akut hingga Banjir Doa
“Tugas saya memotivasi mereka, mengajak sparing partner, menceritakan pengalaman saya, memberikan tips agar mereka bisa jadi atlet yang baik."
"Diceritakan pengalaman hidup itu mahal, lho,” kata anak didik pebulutangkis Richard Mainaky ini tersenyum.
Wah, kita doakan bisnis maupun aktivitas Butet lainnya sukses ya! (*)