Terungkap, Sejak Kecil Nunung Srimulat Sudah Jadi Kurir Buat Keluarga

By Muhamad Yunus, Selasa, 23 Juli 2019 | 16:51 WIB
Sejak kecil Nunung sudah jadi (tangkap layar youtube KOMPASTV)

NOVA.id – Nasib apes sedang menimpa Nunung Srimulat, dia pasti tak menyangka akan berakhir seperti ini.

Padahal jalan hidup Nunung yang dikenal rajin itu ternyata penuh perjuangan. Sejak kecil Nunung sudah biasa jadi “kurir” buat keluarganya.

Kepada Rini Sulistyati dari NOVA pada 2004 silam, Nunung pernah menceritakan kisah masa kecilnya, termasuk saat keluarganya tinggal di rumah neneknya.

Baca Juga: Usai Kasus Ikan Asin, Pablo Benua Kembali Jadi Tersangka Dugaan Penipuan

“Karena hidup serba kekurangan, keluarga kami ditampung di rumah nenek dari garis ibu di Kampung Gremet, Solo,” kisah Nunung waktu itu.

Tak hanya numpang tinggal, urusan makan Nunung dan kakak-adiknya pun jadi tanggungan kakek-neneknya, yang dikenal sebagai pengrawit atau penabuh gamelan.

Saat kecil, Nunung yang dikenal rajin. Salah satu tugasnya adalah belanja ke pasar, kadang disuruh mengisi bak mandi juga.

“Semasa kecil, kendati ada kakak dan adik-adikku, aku justru lebih banyak jadi "kurir" bagi keluarga,” ungkap Nunung.

Kata Nunung, biasanya mereka janji akan memberikan sesuatu. Kebanyakan, sih, janji kosong. Tapi anak ketiga dari tujuh bersaudara ini mengaku enggak pernah menagih janjinya itu.

“Aku sudah senang setiap kali aku disuruh, mereka mengiringi dengan irama gamelan lewat mulutnya. Sudah, ayo sana, jalan! Nduk. Nang ning nong ning nang ning gung...” kata Nunung menirukan ucapan keluarganya.

Baca Juga: Jual Cendol, Mantan Mertua Tommy Kurniawan Tampil Cetar Berbalut Kebaya Hitam Beraksen Emas

Nunung bilang, di antara keluarganya, sang nenek lah yang paling rajin menyuruhnya.

“Aku tak mau membantah apa pun perintahnya. Semua itu kulakukan sebagai ucapan terima kasihku, karena kami sekeluarga telah diberi makan dan tumpangan setiap hari,” kilah Nunung.

Jadi setiap pagi, Nunung yang masih kelas 3 SD dapat tugas utama antre beras murah di rumah agen minyak dan beras.

 

 

“Aku selalu ingin dapat urutan paling depan. Setiap subuh sebelum fajar merekah, aku berlari melintasi dua kuburan agar cepat sampai pasar,” cerita Nunung.

Setelah dapat beras, Nunung kembali berlari pulang ke rumah. Nenek segera memasak dan membagi nasi itu untuk seluruh keluarga.

“Dibanding semua saudaraku, aku dapat keistimewaan. Aku dapat seporsi nasi putih, sedangkan yang lain bercampur nasi beras merah,” kisah Nunung.

Baca Juga: Tak Henti Menangis Saat Dijenguk Andre Taulany, Begini Kondisi Terkini Nunung di Tahanan

Rupanya itu imbalan yang didapat Nunung dari sang nenek. "Karena kamu yang antre, begitu kata Nenek.”

Pekerjaan antre beras ini dilakukan sampai Nunung tamat SD. (*)