Diduga Menggelapkan 32 Mobil Kredit, Pablo Benua Ditetapkan Sebagai Tersangka Penipuan

By Hinggar, Kamis, 25 Juli 2019 | 09:33 WIB
Diduga Menggelapkan 32 Mobil Kredit, Pablo Benua Ditetapkan Sebagai Tersangka Penipuan (tribunnews.com)

NOVA.id - Kisah Pablo Benua belum selesai dengan kasus video ikan asin yang melibatkan Galih Ginanjar.

Kini Pablo Benua mulai dibayangi kasus lain yang siap menjeratnya dan menjadikannya tersangka.

Suami dari Rey Utami ini diduga melakukan penipuan, penggelapan, dan pemalsuan kendaraan bermotor.

Baca Juga: Dengar Curhat Titi Kamal yang Dicibir Artis Lain Karena Sempat Susah Hamil, Zaskia Sungkar: Mulut Itu Dijaga

Laporan kasus ini pun telah dilakukan sejak awal tahun 2018 yang lalu.

Pablo Benua telah ditetapkan menjadi tersangka dan akan diperiksa pada Kamis (25/07) mendatang.

"Rencana nanti hari Kamis tanggal 25 Juli, kami akan memanggil tersangka Pablo dalam kasus penipuan, penggelapan, dan pemalsuan kendaraan bermotor," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono dikutip dari  kompas.com.

Baca Juga: Jefri Nichol Ungkap Alasannya Pakai Ganja, Polisi Beberkan Hukuman Berat yang Mengancam Sang Aktor

 

Sebelumnya, polisi telah memeriksa sebanyak 12 saksi untuk kasus penipuan dan penggelapan ini.

"Kami sudah memeriksa 12 saksi, kami sudah gelar perkara untuk menaikkan status dari saksi Pablo jadi tersangka," kata Argo.

Dengan kasus penipuan ini, Pablo Benua terancam hukuman maksimal 5 tahun penjara jika terbukti melakukannya.

Baca Juga: Hanya karena Ini, Rezky Aditya Terang-terangan Pilih Nikita Willy Dibandingkan Agnez Mo dan Irish Bella!

Pria ini diduga melakukan penggelapan mobil kredit sejumlah 32 buah.

Ia dijerat dengan pasal 378 tentang penipuan, pasal 372 tentang penggelapan, dan pasal 263 tentang pemalsuan surat-surat.

Saat melakukan penggeledahan di rumah Pablo Benua dan Rey Utami, polisi menemukan puluhan STNK.

Baca Juga: Dikenal Tegas, Tangis Menteri Susi Pecah Saat Dengar Curahan Hati Putri Cantiknya

Pablo sendiri sudah menjadi terlapor semenjak 26 Februari 2018 lalu atas kasus penipuan dan penggelapan kendaraan bermotor. (*)