NOVA.id - Erupsi yang terjadi di Gunung Tangkuban Parahu, Jawa Barat pada Jumat (26/07) seperti terjadi secara tiba-tiba dan tak terlihat adanya tanda-tanda akan mengeluarkan abu yang cukup pekat dan tinggi.
Erupsi yang datang tiba-tiba itu sempat membuat pedagang, warga dan wisatawan yang sedang berkunjung ke obyek wisata tersebut panik dan menyelamatkan diri.
Banyak video memperlihatkan bagaimana detik-detik erupsi terjadi hingga kepanikan orang yang ada di sekitarnya.
Baca Juga: 5 Fakta Istri Bupati Kudus: Gaya Kerudung Cetar hingga Ultah Sebelum Suami Terjaring OTT KPK
Namun, menurut ahli vulkanologi Surono, setiap kejadian alam memiliki tanda-tanda.
"Banyak hal tanda-tanda alam yang dapat diamati, termasuk juga kalau akan ada letusan gunung api. Masyarakat bilang hewan akan turun dari puncak, kan itu semua tanda-tanda," ungkap Surono.
Hal itu sebenarnya sempat ditunjukkan oleh kuda yang ada di kawasan wisata Tangkuban Parahu saat sebelum erupsi.
Baca Juga: Hadiri Pernikahan Mantan Istri Tommy Kurniawan, Penampilan Tsania Marwa Curi Perhatian
Kuda-kuda bertingkah tak biasa dan terlihat panik sebelum erupsi terjadi.
"Sebelum kawah erupsi kuda-kuda yang berada di area wisata terlihat panik, bahkan ada yang berlarian," ujar Hendrik salah satu pedagang yang ada di kawasan tersebut.
Gunung Tangkuban Parahu mengalami letusan freaktik atau dominan uap air.
Baca Juga: Pernah Digrebek BNN, Raffi Ahmad Ungkap Irwansyah Ikut Terciduk Gara-Gara Mau Beli Bubur
Untuk beberapa waktu masyarakat, pengunjung, atau wisatawan di sekitar Gunung Tangkuban Parahu dilarang turun mendekati dasar kawah Ratu dan kawah Upas.
Pengunjung juga tidak boleh menginap di dalam kawasan kawah-kawah aktif yang ada di dalam kompleks Gunung Tangkuban Parahu. (*)