Ini Trik Tepat Kelola Perencanaan Keuangan untuk Pendidikan Anak

By Nova.id, Rabu, 7 Agustus 2019 | 09:00 WIB
Scholarship money concept. Coins in jar with money stack step growing growth saving money investment (marchmeena29)

NOVA.id – Sebagai orang tua, tentu berbagai persiapan keuangan wajib kita perhatikan.

Termasuk, persiapan dana pendidikan.

Ada beberapa jenis produk untuk menyiapkan dana pendidikan yang bisa dipilih seperti tabungan pendidikan, asuransi pendidikan, dan investasi pendidikan.

Sejumlah bank maupun lembaga keuangan nonbank menyediakan pula pilihan produk yang merupakan perpaduan antara dua atau lebih jenis pengelolaan dana pendidikan. 

Baca Juga: Donna Harun Gelar Pernikahan ke-3 dengan Pengusaha Tambang, Ricky Harun: Yang Penting Bisa Bahagiain Nyokap Gue

Mana yang sebaiknya diambil?

Erlina Juwita, M.M., CFP., QWP, perencana keuangan dari OneShildt Financial, menyarankan untuk menjatuhkan pilihan pada produk investasi dan proteksi yang terpisah, bukan digabung.

Tujuannya agar hasil atau pengembalian dari produk tersebut masing-masing juga lebih maksimal.

Baca Juga: Kang Daniel Resmi Berpacaran dengan Jihyo TWICE, Agensi Beri Pernyataan Ini

Investasi yang bisa dipilih terbagi menjadi tiga berdasarkan jangka waktunya, yaitu:

1. Investasi jangka pendek, yaitu satu hingga lima tahun.

Contohnya adalah tabungan, deposito, reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, Obligasi Negara Ritel atau Obligasi Ritel Indonesia (ORI), dan sukuk ritel (sejenis ORI yang dijalankan mengikuti prinsip syariah).

Baca Juga: Listrik Mati, Istri Ryan Delon Panik hingga Lakukan Hal Nekat Ini Demi Selamatkan ASI Perah

2. Investasi jangka menengah, yaitu lima hingga sepuluh tahun.

Contohnya adalah logam mulia, ORI, Sukuk, dan reksa dana campuran.

3. Investasi jangka panjang, yaitu sepuluh hingga lima belas tahun.

Contohnya adalah reksa dana saham, saham, dan properti.

Investasi ini bisa disesuaikan dengan profil risiko kita.

Baca Juga: Ryan Delon dan Sharena Bangun Rumah Baru di Posisi Tusuk Sate, Begini Menurut Fengshui

Investasi yang high risk cenderung akan high return pula, demikian juga sebaliknya.

Cermati profil penyedia layanan investasi dengan baik untuk memperkecil risiko kerugian.

Erlina menggarisbawahi bahwa untuk bisa sukses mengelola dana pendidikan, kita perlu mengingat prinsip PINTER.

Baca Juga: Analisis Ekspresi Galih Ginanjar Saat Minta Maaf pada Fairuz, Psikolog: Tidak Terlihat Penyesalan

Singkatan PINTER yang dirumuskan oleh Erlina ini terdiri dari:

1. Prioritaskan pendidikan anak sejak lahir, investasikan penghasilan secara rutin maupun sekaligus.

2. Niatkan untuk mengutamakan kebutuhan dan hindari utang demi gengsi.

3. Tentukan harga dan waktu sesuai kemampuan.

Baca Juga: Punya Kulit Sensitif? Begini Cara Tepat Merawatnya

4. Edukasi anak untuk cerdas mengelola uang.

5. Rajin, disiplin, dan komit dalam berinvestasi.

Ya, tak cukup hanya dengan menghitung di atas kertas, pengelolaan dana pendidikan harus dilakukan secara nyata.

Baca Juga: Bangun Rumah Masa Depan, Sharena dan Ryan Delon: Nggak Sabar!

Ajak anak untuk ikut memahami bahwa pendidikan pun memerlukan biaya, dan orang tua bekerja keras untuk memenuhinya.

Harapannya, anak bisa lebih menghargai apa yang sudah ia peroleh dan mengerti bahwa untuk mencapai suatu tujuan diperlukan perjuangan. (*)

Leila Rizki Niwanda