NOVA.id - Menyambut bulan kemerdekaan Republik Indonesia, biasanya banyak pertandingan olahraga maupun lomba 17 Agustus.
Nah, terkait hal itu Tabloid NOVA terbaru edisi 1641, terbit 5-11 Agustus 2019, membahas respon orang tua saat anak menang atau kalah dalam lomba dengan narasumber Gloria Siagian, M.Psi., Psikolog, CGA.
Bagaimana seharusnya kita bersikap, simak kata psikolog anak dari klinik Anakku, Bumi Serpong Damai (BSD) yang juga jadi konselor di Binus School Serpong berikut ini.
Baca Juga: Stop Jadi Perempuan Sein Kanan tapi Belok Kiri, Ini 4 Cara Agar Bugar dan Konsentrasi Naik Motor
Menurutnya, kita tak boleh hanya menyemangati anak agar menang lomba.
Tetapi, kita harus menjelaskan konsep yang lebih penting dari itu.
Wah, apakah itu?
Baca Juga: Tupperware Indonesia Pecahkan Rekor Dunia Lewat Aksi Donor Darah
“Jelaskan kepada anak bahwa dalam setiap kompetisi ada menang dan kalah."
"Kenalkan secara positif konsep kekalahan ini, sehingga anak tidak menganggap bahwa kalah adalah hal yang negatif atau memalukan,” terang Gloria yang telah menjalani profesi sebagai psikolog sejak 2004.
Wah, lalu bagaimana jika anak kita kalah dalam lomba?
Baca Juga: 4 Langkah untuk Masak Seblak Kuah Pedas agar Seenak Tukang Jajanan!
Jangan marah, tetapi ajarkan anak berjiwa besar.
Selain itu, tetap berikan apresiasi atas usaha anak.
Lalu, bagaimana jika ia menang?
Baca Juga: Ingin Mulai Bisnis Bareng Teman? Jangan Lupa Pastikan 3 Hal Ini agar Tak Berakhir Konflik!
Bagaimana jika anak terus-menerus menang alias tak pernah gagal dalam setiap kompetisi yang diikutinya?
Tetap dipuji, ajarkan konsep bekerja keras dan jangan biarkan ia jatuh dalam sikap sombong.
Nah, Sahabat NOVA hati-hati yah memberikan respon kita saat anak menang atau kalah dalam lomba.
Respon orang tua ikut menentukan kepribadian anak lo.
Bila respon kita negatif, bisa jadi anak jadi minder sedangkan bila terlalu berlebihan memuji anak akan sombong, bersikap sewajarnya saja. (*)
Julie Erikania