NOVA.id - Kasus ikan asin yang menjerat nama Galih Ginanjar, Rey Utami dan Pablo Benua beberapa waktu lalu menyita perhatian publik.
Pasalnya, Galih Ginanjar diketahui mencibir mantan istrinya, Fairuz A Rafiq berbau badan bak ikan asin.
Akibat perbuatannya, Galih Ginanjar kini mendekam di Rutan Polda Metro Jaya.
Baca Juga: Stop Jadi Perempuan Sein Kanan tapi Belok Kiri, Ini 4 Cara Agar Bugar dan Konsentrasi Naik Motor
Sempat mendekam di sel tikus, Galih Ginanjar rupanya betah hingga tak mau kembali ke kamar tahanan.
Hal ini disampaikan langsung oleh Direktur Tahanan dan Barang Bukti (Dirtahti) Polda Metro Jaya AKBP Barnabas S Iman.
Melansir dari Kompas.com, sel tikus merupakan kamar isolasi yang diperuntukkan para tahanan yang melanggar ketertiban. "Ini sebetulnya sudah keluar dari sel tikus.
Tapi Galih ini masih di dalam sel tikus. Saya sudah suruh keluar tapi dia bilang, Pak saya pilih di sini karena saya lebih khusyuk ibadahnya. Lucu kan," ujar Barnabas pada Selasa (05/08).
Meski demikian, lanjut Barnabas, pihak Dittahti mengabulkan permintaan Galih tersebut.
Berbeda dengan Galih, Pablo Benua yang juga sempat dijebloskan ke sel tikus lebih memilih kembali ke kamar tahanan bersama para tahanan lain.
Sebelumnya Barnabas menjelaskan, pada tanggal 19 Juli 2019 Galih Ginanjar dan Pablo Benua kedapatan membawa ponsel saat petugas rutan melakukan razia.
Atas perbuatan keduanya, polisi kemudian menjebloskan keduanya ke dalam sel tikus selama satu minggu.
Di sel tikus keduanya tak diperbolehkan dibesuk oleh keluarga.
Baca Juga: Mbak You Terawang Rentetan Bencana 2019 Usai Gempa Banten: Fenomena Mengerikan, Air Laut Pindah
Namun setelah sanksi pertama, Pablo dan Galih kembali melakukan pelanggaran.
Mereka kedapatan membuat video dan foto dengan ponsel yang dibawa kuasa hukum mereka, Farhat Abbas di area rutan.
Foto dan video Farhat bersama para tersangka tersebut kemudian diunggah dalam akun Instagram @farhatabbasofficial pada Minggu (04/08) dan Senin (05/08).
Barnabas mengatakan, pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan ini menjadi catatan buruk bagi Pablo dan Galih.(*)