Pasrah, Istri Sutopo BNPB Ungkap Detik-Detik Wafatnya Sang Suami

By Muhamad Yunus, Jumat, 9 Agustus 2019 | 11:13 WIB
Tak ada yang menyangka jika Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Humas BNPB pergi begitu cepat. Termasuk istrinya, Retno Utami Yulianingsih. ()

NOVA.id – Tak ada yang menyangka jika Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Humas BNPB pergi begitu cepat.

Termasuk istrinya, Retno Utami Yulianingsih.

Meski akhirnya mengaku pasrah, Istri Sutopo BNPB itu mengungkapkan detik-detik wafatnya sang suami.

Kepada Fajar Sodiq dari NOVA, Retno sempat mengisahkan perjuangan suaminya untuk sembuh dari penyakit kanker paru stadium 4B yang dideritanya.

Baca Juga: 5 Pesona Calon Mertua Kaesang Pangarep, Ibunda Felicia Tissue yang Cantik dan Awet Muda

Menurut Retno, sebelum meninggal dunia pada Minggu (07/07), kondisi Sutopo sempat membaik, terutama sejak hari keempat dirawat di St. Stamford Modern Cancer Hospital, China pertengahan Juni 2019.

“Memang saat akan berangkat ke China, kanker yang diderita suamiku sudah menjalar ke mana-mana, seperti ke otak, liver, pankreas, dan tulang,” kata Retno.

Padahal menurut Retno, pada pemeriksaan November 2018, ukuran sel kankernya sudah mengecil dan terisolir.

 

 

Tapi Retno dan Sutopo optimis penyakit tersebut akan sembuh saat memutuskan berobat ke China, apalagi testimoni pasien yang pernah ke sana mengaku kondisinya membaik.

Meski diakui Retno, “Mental Mas Topo sempat turun drastis saat dia mendengar kabar duka tentang wafatnya ustaz Arifin Ilham dan Ibu Ani Yudhoyono.”

Namun beberapa hari setelah dirawat, optimisme Sutopo bangkit lagi.

Baca Juga: Miliki 13 ART, Tangis Ashanty Pecah Saat Satu di Antaranya Harus Pulang Kampung

“Dia sempat jalan-jalan menghirup udara di luar kamar, bertemu keluarga pasien kanker lain yang berasal dari Indonesia,” cerita Retno.

Saat itu, Retno dan Sutopo saling menyemangati. Namun, lima hari terakhir sebelum meninggal, Mas Topo mengeluh sesak napas.

“Setelah di-CT scan, terjadi infeksi pada paru-paru bagian kanan. Mungkin itu yang memicu meninggalnya Mas Topo,” kata Retno lirih.

 

 

 

Ya, pada akhirnya,perjuangan Sutopo untuk sembuh dari kanker stadium 4B yang dideritanya harus berhenti.

“Aku hanya bisa pasrah ketika belahan jiwaku itu pergi selama-lamanya,” kata Retno pelan. (*)