Masuk Dunia Teknologi, Vina Kasim: Dulu Cuma Pengin Punya Duit Aja!

By Siti Sarah Nurhayati, Jumat, 16 Agustus 2019 | 15:52 WIB
Vina Kasim usai berbincang dengan NOVA di kantor IBM Indonesia, Jakarta. (Fiqri Maulana/NOVA)

Namun, pemikiran tersebut berubah di tahun terakhir masa perkuliahannya, tahun 1994-1995.

Saat itu Vina merasa ia memiliki cukup waktu luang sambil mengerjakan skripsi dan melakukan research kecil mengenai pekerjaan yang cocok untuknya.

“Saya pilih asisten dosen di lab komputer, karena pada saat itu saya bandingkan dengan asisten lab akuntansi lebih gede bayarannya jadi asisten lab komputer. Ujung-ujungnya duit,” katanya tertawa.

Baca Juga: Dewi Lestari hingga Laksmi Pamuntjak, Ini 5 Penulis Perempuan Inspiratif Lewat Karyanya di London Book Fair 2019

Dari sanalah, Vina seakan menemukan tools-nya dalam ketertarikan di dunia teknologi.

Part of IT itu yang saya manfaatkan."

"Saya ngajar mahasiswa lain gimana caranya menganalisa pakai spreadsheet karena dulu belum ada coding. Saya ajarkan tools-nya seperti apa. Ya, jadi yang itu bikin saya tertarik.”  Teknologi Beri Dampak

Bukan sekadar masalah penghasilan, nyatanya ada hal berharga yang bisa ibu dua anak ini ambil usai menjadi asisten dosen di lab komputer.

Baca Juga: Perempuan Inspiratif Pilihan NOVA 2019: Kerap Diremehkan, Priscilla Pangemanan Buktikan Berhasil Besarkan Brand Kosmetik SASC

(G.M. Aryodhia/NOVA)