Semakin Pandai Ibu Mengelola Keuangan, Semakin Sejahtera Keluarga

By Tentry Yudvi Dian Utami, Jumat, 23 Agustus 2019 | 21:00 WIB
Pengeluaran Masih Sering Bablas, Rupanya Ini Kesalahan Catatan Keuangan yang Jarang Disadari (iStock)

NOVA.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah gencar menggandeng pelaku usaha jasa keuangan untuk mendorong literasi dan inklusi keuangan. 

Tujuannya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat Indonesia tentang dasar-dasar pengelolaan keuangan dan pentingnya pengelolaan keuangan yang baik.

Hingga akhir 2019, pemerintah menargetkan tingkat inklusi keuangan di masyarakat mencapai 75 persen. 

Baca Juga: Yuk, Coba 3 Ide Me Time Ini agar Weekend Makin Seru

 

()

Target tersebut menjadi bagian dari Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 82 Tahun 2016. 

Literasi dan inklusi ini mencakup pentingnya menabung dan berinvestasi, pengenalan berbagai produk dan instrument keuangan, juga mengenal risiko dan imbal hasil produk keuangan, hingga literasi hak-hak konsumen. 

Menurut OJK, pengetahuan yang baik tentang keuangan menjadi kunci peningkatan kesejahteraan masyarakat secara makro dan dalam jangka panjang dapat menggerakkan roda perekonomian nasional.

Baca Juga: Masker Susu Sederhana untuk Wajah Glowing Alami Tanpa Obat Kimia, Mudah Banget Dibuat!

Menurut survey nasional OJK di tahun 2016 tingkat literasi dan inklusi perempuan Indonesia hanya mencapai 22,5% dan 66,2%, lebih rendah dibandingkan dengan tingkat literasi dan inklusi laki-laki di angka 33,2% dan 69,6%.

Sebelumnya, Anggota Dewan Komisioner Bidang Literasi dan Perlindungan OJK, Tirta Segara mengatakan bahwa literasi dan inklusi keuangan di kalangan perempuan harus terus ditingkatkan. 

Sebab, perempuan memiliki peran penting (critical economic players) sebagai pihak yang menentukan prioritas dan mengelola keuangan sekeluarga. 

Baca Juga: Bilqis Khumairah Tiba-Tiba Hilang, Ayu Ting Ting Panik dan Langsung Marahin Asisten!

Oleh karena itu, salah satu perusahaan investasi terkemuka Indonesia, Narada Asset Management (NAM) bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Kota Administrasi Jakarta Barat dan QM Financial mengadakan program literasi keuangan yang dikemas khusus untuk dan dari perspektif perempuan sebagai manager investasi keluarga. 

Kegiatan bertemakan Pelatihan Ibu Cerdas Keuangan yang diadakan di Gedung Arsip dan Perpustakaan Jakarta Barat tersebut bertujuan untuk menciptakan duta-duta investasi dan literasi keuangan sampai ketingkat RW. 

Pelatihan Ibu Cerdas Keuangan akan dilakukan dalam beberapa tahap kegiatan, yaitu literasi kepada para kader PKK di tingkat Kota hingga literasi ke 542 kader PKK di tingkat RW.

Baca Juga: Resmi Berpisah, Begini Perjalanan Cinta Miley Cyrus dan Liam Hemsworth

Pelatihan dimulai dari hari ini, 20 Agustus 2019 untuk para kader PKK di tingkat Kota dan pada tanggal 9 – 12 September 2019 untuk kader PKK di Tingkat RW. 

Keberhasilan program akan dinilai dalam sebuah kompetisi di mana setiap kader PKK wajib menyebarkan materi tentang pengelolaan keuangan minimal 1 kali ke paling sedikit ke 10 orang kemudian akan ditutup dengan Lomba Cerdas Cermat di akhir periode.

“Peranan perempuan begitu luar biasa dan beragam. Mulai dari manajer keuangan di keluarga, sebagai enterpreneur, hingga menjadi pemimpin di sebuah perusahaan. Semuanya harus diawali dari pengetahuan akan pengelolaan keuangan yang baik," pungkas Chief Marketing Officer (CMO) Narada Asset Management, N. Anie Puspitasari

Baca Juga: Selvi Ananda Curhat Soal Kehidupannya Sebagai Menantu Presiden: Awalnya Bosan

Anie mengatakan bahwa program iniadalah program jangka panjang yang akan dilakukan secara berkesinambungan.

"Kita awali di Jakarta Barat, berikutnya kami berencana untuk mengadakan pelatihan serupa di wilayah Jakarta yang lain. Visi kami, road show pelatihan Ibu Cerdas Keuangan dari NAM ini dapat menjangkau lebih banyak perempuan Indonesia," tambah Anie.

Kelas tersebut dihadiri oleh 73 anggota PKK Kota Administrasi Jakarta Barat, yang terdiri dari anggota 8 TP PKK Kecamatan Se-Jakbar, dan 56 Ketua PKK Kelurahan Se-Jakbar. 

Baca Juga: Adu Akting dengan Rieta Amilia, Intip Gaya Rafathar Kala Bintangi FTV

Harapannya, setelah kelas ini para peserta bias memperkenalkan dan menerapkan literasi keuangan modern di komunitas-komunitas setempat.

“Kaum ibu-ibu sangat luar biasa. Pengelola keuangan andal keluarga mulai dari hal-hal yang paling sederhana seperti menu makanan dan budget belanja kepasar, literasi untuk anak-anak, mengatur cicilan-cicilan untuk keperluan rumah tangga, hingga investasi yang lebih besar,” ujar Inad Luciawaty Rustam ketua TP PKK Kota Administrasi Jakarta Barat.

Perencanaan keuangan adalah cara sistematis untuk terus memperbaiki cara kita bekerja dengan uang.

Baca Juga: Setelah Bungkam, Ahn Jae Hyun Angkat Bicara Soal Perceraiannya dengan Goo Hye Sun

Dalam dalam membuat rencana keuangan, perlu pemahaman dan strategi dalam pengelolaan uang. 

Dalam menentukan tujuan keuangan, ada 3 hal yang perlu di perhatikan, yaitu judul, tujuan, jangka waktu dan nilai yang ingin dicapai. 

Namun sebelum sampai kesana, perlu cek kondisi keuangan saat ini. 

Baca Juga: 17 Tahun Berlalu The Matrix akan Kembali Digarap untuk Seri Keempat

"Perempuan dalam peranannya sebagai seorang istri, sering disebut menteri keuangan keluarga. Mengelola keuangan keluarga tidak hanya sebatas mengatur uang masuk, tetapi perlu berbagi peranantara suami dan istri, ” jelas Lead Financial Trainer QM Financial.(*)