Anaknya juga jarang melakukan kontak mata yang bisa dilakukan oleh anak-anak lain di usianya.
Dan kontak mata itu tak bisa dilakukan hingga anaknya berusia 4 tahun.
"Saya pikir apa karena saya orangnya boring, apa dia lebih seru menjalani apa yang dia lakukan, terus terang sebagai orang kita juga merindukan kondisi batin bonding," jelasnya.
Akhirnya ibu dua anak ini memilih untuk memberikan terapi untuk anaknya agar bisa normal seperti anak-anak yang lainnya.
Terapi dilakukan putra sulung Dian dari usia 10 bulan hingga 6 tahun.
Sekarang, anaknya telah berperilaku seperti anak normal yang lainnya dan telah lepas dari terapi yang telah dilakukan bertahun-tahun. (*)