NOVA.id - Miss V merupakan organ tubuh yang rentan terserang bakteri.
Hal ini membuat kita perlu memberikan perhatian lebih saat merawatnya.
Tetapi saat merawatnya, perlu juga kehati-hatian lo Sahabat NOVA.
Baca Juga: Yuk, Coba 3 Ide Me Time Ini agar Weekend Makin Seru
Dianjurkan untuk tidak mencuci area vagina menggunakan sabun.
Sebab bisa menimbulkan beberapa masalah yang tak diinginkan.
Apa saja dampak negatif mencuci Miss V menggunakan sabun?
Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Properti Syariah di Indonesia Muslim Lifestyle Festival
1. Membunuh bakteri baik
Bila kita menggunakan parfum, sabun, atau gel di kemaluan, itu bisa menajdi sangat berbahaya.
Sabun dan gel memiliki kandungan antiseptik penuh yang bisa menghancurkan bakteri sehat dan merubah tingkat pH di vagina.
Sebaiknya hindari untuk menjaga kesahatan vagina.
Baca Juga: Sempat Diajak Tidur Produser, Inul Bilang ke Suami: Gimana Kalau Aku Pulang Tidak Perawan?
2. Kekeringan
Bila kita menggunakan sabun setiap hari di kemaluan maka daerah mukosa bisa menjadi kering.
Hal ini bisa menyebabkan masalah pembengkakan.
3. Sensasi terbakar
Penting untuk diingat jika sabun terbuat dari bahan kimia.
Bahan kimia ini bisa menjadi berbahaya bagi bagian pribadi di tubuh.
Sering kali bahan kimia ini dapat menyebabkan sensasi terbakar di daerah organ intim.
Jadi, sebelum menggunakan sabun untuk membersihkan vagina, mintalah saran dokter.
Baca Juga: Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang KM 91: 6 Orang Tewas, 5 di Antaranya Hangus Terbakar
4. Infeksi
Tubuh kita menciptakan minyak alami.
Minyak alami ini bertanggung jawab untuk melindungi tubuh kita dari berbagai mikroorganisme.
Namun, bila kita menggunakan sabun, minyak ini bisa tersingkir dan akhirnya meningkatkan risiko infeksi.
Dengan begitu, penting untuk menghindari penggunaan sabun untuk membersihkan vagina.
Tetaplah berpegang teguh dengan air bersih yang mengalir.
Jika kita benar-benar ingin membersihkan vagina, harus mengandalkan bahan pembersih alami.
Atau jika kita benar-benar merasa perlu menggunakan sesuatu, bisa mencari produk khusus organ intim namun setelah berkonsultasi ke dokter. (*)