Habibie menggantikan menjadi Presiden RI ke-3 setelah Soeharto secara resmi mengundurkan diri dari jabatannya.
BJ Habibie dinilai sebagai bapak demokrasi Indonesia, karena di masa pemerintahannya, masyarakat lebih bebas menyuarakan aspirasinya dan lebih leluasa dalam berpolitik sehingga bermunculan partai politik baru.
Dikutip dari Kompas.com, berikut ini perjalanan karier dari BJ Habibie:
- Direktur Utama PT Perindustrian Angkatan Darat (Pindad)
- Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
- Ketua Dewan Pembina Industri Strategis (BPIS)
- Ketua Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS)
- Ketua Dewan Riset Nasional (1999)
- Ketua Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam
- Anggota Dewan Komisaris Pertamina
- Asisten Riset Ilmu Pengetahuan Institut Kontruksi Ringan Rheinsich Westfaelische Technische Hochshule, Aachen, Jerman Barat (1960-1965)
- Kepala Departemen Riset dan Pengembangan Analisa Struktur, Hamburg, Jerman Barat (1966-1969)
- Kepala Divisi Metode dan Teknologi Pesawat Komersil/Pesawat Militer Messerschmidt Boelkow Blohm (MBB) Gmbh, Hamburg, Jerman Barat (1969-1973)
- Wakil Presiden/Direktur Teknologi Messerschmidt Boelkow Blohm (MBB), Hamburg, Jerman Barat (1974-1978)
- Penasihat Direktur Utama (Dirut) Pertamina (1974-1978)
- Direktur Utama PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN), Bandung (1976)
- Direktur Utama PT Pelayaran Armada Laut (PAL), Surabaya (1978)
- Profesor Kehormatan/Guru Besar dalam bidang Konstruksi Pesawat Terbang Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung (1997)
Baca Juga: Elvy Sukaesih Umumkan Kabar Duka, Pelantun Lagu Dangdut Sepiring Berdua Meninggal Dunia