NOVA.id - Kisah cinta dari Habibie dan Ainun begitu romantis, hingga akhir hayatnya.
Saat Ainun berpulang pada tahun 2010 yang lalu, kesedihan mendalam dirasakan BJ Habibie.
Tak hanya merindukan sosok Ainun, ia mengaku kehilangan sosok perempuan yang telah mendampingi hidupnya selama ini.
Baca Juga: Ria Irawan Mulai Sulit Bicara, Jeritan Hati Sang Suami: Kasih Saya Waktu untuk Bertaubat
"Eyang, tapi suka kangen sama Ibu Ainun?" tanya Prabu Revolusi dalam Youtube CNN Indonesia yang tayang pada 4 September 2016.
"Bukan kangen lagi, saya kehilangan, saya kehilangan yang besar sekali," kata Habibie kala itu.
Kehilangan Ainun, Habibie selalu mengirimkan doa untuk sang belahan jiwa yang terlebih dulu meninggalkannya tersebut.
"Tiap hari saya baca yasin, tahlil untuk Ainun dan ibu saya, dan ibunya Ainun juga," jelasnya.
Habibie begitu bersyukur bahwa Ainun bisa menjadi pendamping hidupnya selama ini, dan mengatakan bahwa maut tak pernah memisahkan mereka.
"Terima kasih Allah engkau telah jadikan saya dan Ainun suami istri, sepanjang masa sampai akhirat, maut pun tidak dapat memisahkan Ainun dan saya, karena kami direkat, menjadi satu manunggal sepanjang masa oleh cinta Illahi," ucap Habibie.
Baca Juga: 20 Quotes Romantis BJ Habibie Tentang Cinta Sejati dan Kesetiaan
Pembawa berita, Prabu Revolusi, yang sempat mewawancarai Habibie pun mengungkapkan pesan mendalam yang didapatnya dari presiden ke-3 RI tersebut.
Melalui unggahannya, Prabu sempat menuliskan kalimat yang sempat diucapkan Habibie kala itu.
"Ainun tdk pernah pergi, hidup, hny berbeda dimensi dgn saya.
Orang boleh bilang sy gila, tapi itu sy yakini betul. Energinya masih sy rasakan," tulis Prabu dalam instagramnya.
Jawaban itu Prabu Revolusi dapatkan ketika bertanya mengenai bagaimana Habibie hidup tanpa Ainun.
9 tahun usai kepergian Ainun, Habibie berpulang, tepatnya pada tanggal 11 September 2019. (*)