NOVA.id - Kasus KDRT yang dialami oleh artis Tiga Setia Gara oleh sang suami yang berkewarga negaraan Amerika Serikat membuat publik heboh.
Pasalnya, Tiga Setia Gara mengaku lututnya pecah akibat ulah sang suami.
Lady rocker tersebut juga mengaku ingin pulang ke Tanah Air dengan wajah yang terlihat menangis dan histeris dalma unggahan di akun Instagram pribadinya pada Senin, (16/09).
Baca Juga: Yuk, Coba 3 Ide Me Time Ini agar Weekend Makin Seru
Kasus KDRT yang menghebohkan publik memang bukan kali ini saja terjadi.
Siapa sangka, kejadian tak menyenangkan ini justru menjadi trauma mendalam bagi Putri Diana.
Bukan hanya perceriannya dengan Pangeran Charles yang menyisakan duka mendalam, Putri Diana masih mengingat jelas KDRT yang dilakukan sang ayah pada ibundanya seperti diwartakan NOVA.id edisi Senin, 22 Oktober 2018.
Kisah malang dari Putri Diana tak hanya berawal saat ia berpisah dengan Pangeran Charles dan akhirnya meninggal.
Putri Diana juga alami masa kecil yang kelam dan sulit untuk dilupakan.
Ibu dari Pangeran Harry dan Pangeran William ini juga mengalami trauma dan tidak merasa bahagia saat anak-anak.
Diketahui orang tua dari Putri Diana juga mengalami perceraian sejak usianya tujuh tahun.
Dalam buku 'Diana: Her True Story - In Her Own Words' ia mengungkapkan kisah masa kecilnya yang menyakitkan.
Ia melihat kekerasaan yang dilakukan ayahnya John Spencer kepada Frances Spencer.
"Saya ingat melihat ayah saya menampar ibu saya di wajahnya, saya sembunyi di balik pintu dan ibuku menangis."
"Aku ingat ibuku menangis terus."
"Masa kecilku sangat tidak menyenangkan" kenang Diana.
Baca Juga: Lama Tak Nyanyi Usai Berhijrah, Dewi Sandra Banting Setir Jualan Camilan Sejuta Umat Ini
"Selalu melihat ibuku menangis. Ayah tidak pernah bicara pada kami mengenai hal itu, kami tidak pernah bisa mengajukan pertanyaan," ungkap Lady Di.
Setelah orang tuanya berpisah, Diana dan saudaranya Charles akan tinggal bersama ibu mereka di akhir pekan.
Pernikahannya bersama Pangeran Charles selama 15 tahun juga penuh perjuangan dan tak berakhir bahagia. (*)