"Kalau dia bilang boleh kita naik, karena pasti tidak ditagih di atas, turun dari MPR DPR sampai ke TVRI itu jalan kaki, tidak punya uang," sambungnya.
Saat istirahat latihan Mpok Atiek pun tak bisa mengisi perutnya yang kosong karena tak ada uang yang bisa digunakan untuk membeli makanan.
"Saat kita latihan, ada break makan, orang-orang ke kantin, kan nggak mungkin emak nungguin di ruangan itu sendirian, mau nggak mau emak ke kantin," kata Mpok Atiek sambil berurai air mata.
Baca Juga: Karier, Prestasi hingga Penghargaan yang Didapatkan BJ Habibie Sepanjang Hidupnya
"Ke kantin, berharap ada temen yang mau neraktir, karena emak lapar tapi tidak punya uang, tapi kenyataannya nggak ada yang nraktir, jadi saat itu emak cuma minta minum air putih," sambungnya.
Ia pun kerap kali meminta tumpangan dari temannya yang lain agar bisa pulang ke rumah.
"Kalau mau pulang, emak selalu tanya sama temen, pulang ke mana, numpang dong, kalau dia bilang pulang ke Manggarai, aku ikut deh sampai Pancoran," ungkap Mpok Atiek.
Baca Juga: Al Ghazali Umumkan akan Tinggalkan Indonesia dan Lepas Karier Keartisan