NOVA.id - Pengawal pribadi Raja Salman, Mayor Jenderal Abdul Aziz al-Faghm meninggal dunia pada Sabtu (28/09).
Pengawal yang selalu setia mendampingi raja Arab Saudi tersebut meninggal di tangan temannya sendiri setelah mengalami cekcok.
al-Faghm meninggal dunia akibat luka tembak yang didapatkannya, dan ia tak bisa diselamatkan meski pertolongan pihak medis sudah dilakukan.
Baca Juga: Dapur Istana Bogor Akan Siapkan Jamuan Kambing dan Nasi Kebuli Untuk Raja Arab Saudi
Pelaku penembakan yang sempat melakukan perlawanan pun akhirnya juga ditembak mati oleh polisi dalam kejadian tersebut.
Seperti apa sosok pengawal pribadi Raja Salman ini?
Berikut ini fakta mengenai Mayor Jenderal Abdul Aziz al-Faghm dikutip dari berbagai sumber:
Baca Juga: Tinggalkan Bali, Raja Salman Lanjutkan Perjalanan Menuju Jepang
1. Memiliki banyak keahlian
Mengutip dari intisari.grid.id, Mayor Jenderal Abdul Aziz al-Faghm memiliki berbagai badge yang menunjukkan kemampuan yang dimilikinya.
Ia memiliki badge Pasukan Khusus, serta badge Pasukan Rahasia Anti-Terorisme Saudi.
Selain badge itu, Abdul Aziz Al-Faghm punya badge pelatihan terjun payung dari sejumlah pasukan elit Amerika Serikat, yakni US Army Master Parachutist jump wings dan US Navy Master Parachutist jump wings.
Tak hanya piawai soal bertempur di darat, Abdul Aziz Al-Faghm juga bisa menerbangkan pesawat maupun helikopter dalam kondisi darurat.
Selain memiliki kemampuan untuk mengendalikan kendaraan di udara, Abdul Aziz Al-Faghm juga merupakan penyelam yang andal.
Badge Saudi Combat Diver, merupakan bukti bahwa menyelam di laut, adalah kemampuan yang mudah saja baginya.
Ia juga memiliki kemampuan menjinakkan bahan peledak dan keahlian tersebut didapatnya setelah melakukan pelatihan selama 10 tahun.
Baca Juga: Presiden Jokowi Akan Sambut Raja Arab Saudi dan Rombongan di Bandara Halim Perdana Kusuma
2. Memiliki fisik seperti anak muda
Pria dengan tubuh kekar dan gagah ini telah berusia sekitar 50 tahun.
Tetapi menurut Thomas Wictor, kekuatan fisiknya tersebut bisa menandingi seorang tentara yang berusia 20 tahunan.
Baca Juga: 10 Menteri dan 25 Pangeran Siap Diboyong Raja Arab Saudi Kunjungi Indonesia
3. Sosok yang disiplin dan bisa diandalkan
Dia telah mendapat penghargaan Order of Bravery, sebuah penghargaan tertinggi untuk para prajurit tangguh di Arab Saudi, tidak hanya sekali, tapi beberapa kali.
Untuk mendapatkan penghargaan tersebut, ia harus terjun dalam perang fisik dan terjun sebagai prajurit kombatan.
Abdul Aziz Al-Faghm adalah sosok yang teliti dan disiplin.
Baca Juga: Serba Serbi Kedatangan Raja Arab Saudi, Mulai dari Tangga Pesawat Khusus Hingga Mercy Anti Peluru
4. Pengawal yang loyal
Abdul Aziz Al-Faghm merupakan orang yang loyal terhadap keluarga kerajaan Arab Saudi dan telah menjadi pengawal raja selama lebih dari 10 tahun.
Selain itu ia sebelumnya juga menjadi pengawal Raja Abdullah ayah dari Raja Salman.
Ayah dari Abdul Aziz Al-Faghm juga seorang abdi dari Raja Arab sebelumnya, selama 30 tahun.
Baca Juga: Wah, Raja Arab Saudi Datang ke Indonesia Bawa 7 Pesawat dan 1500 Orang
5. Dijuluki sebagai malaikat pelindung raja Saudi
Selama bertugas menjadi pengawal raja, Abdul Aziz Al-Faghm sangat cekatan dalam membantu sang raja.
Ia seperti memiliki jalinan khusus dengan Raja Salman. Beberapa kali ia terekam memberikan kepada sang raja tanpa diminta.
Faghm dengan sigap merapikan sepatu penguasa berusia 83 tahun itu ketika menerima tamu dalam kegiatan Pertemuan Arab Islam-Amerika di Riyadh.
Dalam satu kejadian lain ketika Raja Salman berkunjung ke Moskwa, Rusia, eskalator yang biasa dipakai raja tiba-tiba tak berfungsi.
Faghm dengan cepat membantu Raja Salman, dengan pengamat menyatakan aksinya menunjukkan betapa dia sangat sigap dan waspada ketika dibutuhkan.
Baca Juga: Nassar Dekati Cucu Raja Arab, Ini Komentar Musdalifah
6. Mengambil kursus untuk spesialis pelindung kerajaan
Sebelum dikenal dengan perannya sebagai pelindung Raja Salman, al-Faghm harus menjalani proses pendidikan yang cukup panjang.
Abdul Aziz al-Faghm masuk ke Perguruan tinggi Militer King Khalej pada 1989 dan lulus pada 1991.
Ia ditempatkan di brigade khusus sebelum menjadi Pasukan Pengawal Kerajaan.
Sebelum mengawal Raja Salman, ia mengambil sejumlah kursus spesialis pelindung keluarga kerajaan, dan kemudian menjadi pengawal pribadi sang raja. (*)