Batu Raksasa Jatuh dari Ketinggian 500 Meter hingga Timpa Rumah dan Sekolah, Video Ini Perlihatkan Kepanikan Warga Sekitar

By Hinggar, Kamis, 10 Oktober 2019 | 12:23 WIB
Batu Raksasa Jatuh dari Ketinggian 500 Meter hingga Timpa Rumah dan Sekolah, Video Ini Perlihatkan Kepanikan Warga Sekitar (Dok BPBD Purwakarta)

NOVA.id - Warga panik dan berhamburan melihat batu yang jatuh ke rumah dan sekolah yang terjadi di Purwakarta.

Batu raksasa tersebut jatuh dari ketinggian 500 meter dari atas gunung dan menimpa rumah warga di Kampung Cihandeuleum, RT 009 RW 005, Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta.

Peristiwa yang terjadi pada Selasa (08/10) mengakibatkan tujuh rumah warga dan satu sekolah rusak.

Baca Juga: Warga Serbu Kuburan Presiden ke-3 RI untuk Swafoto, Batu Nisan Makam BJ Habibie Miring

Dalam video yang viral di media sosial, terlihat kepanikan warga yang melihat rumahnya hancur karena batu raksasa yang menimpa.

Di antara mereka terdengar menjerit dan menangis melihat kondisi tempat tinggalnya yang porak poranda.

Baca Juga: Kisahkan Setahun Pasca Bencana Palu Donggala, Pasha Ungu: Cerita Gue Tak Mewakili Kedahsyatan Kejadian Itu

 

Dari Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Purwakarta Wahyu Wibisono mengatakan ada 68 KK dan 218 jiwa terdampak dari kejadian tersebut.

Wahyu pun mengungkapkan kronologi jatuhnya batu tersebut dari informasi dan keterangan warga sekitar.

"Hasil dari pengecekan di lapangan dan informasi dari saksi, batu tersebut jatuh dari ketinggian sekitar 500 meter ke rumah warga yang ada di bawah gunung," kata Wahyu.

Baca Juga: Kembali Terawang Bencana yang Terjadi, Roy Kiyoshi: Tumpukan Jenazah dengan Kantong Kuning

Jatuhnya batu dari atas gunung tersebut diduga terjadi karena aktivitas blasting atau peledakan batu yang dilakukan PT Mandiri Sejahtera Sentra.

Akibatnya, kerugian yang dialami mencapai ratusan juta rupiah, bahkan warga juga mendatangi perusahaan dan meminta pertanggungjawaban.

Mereka menuntut perusahaan memberikan ganti rugi dan meminta untuk tidak beroperasi sebelum masalah selesai.

Baca Juga: Firasatnya Soal Bencana Alam Terbukti, Wirang Birawa: akan Terus Terjadi pada Oktober November

Perusahaan ini memiliki area tambang di wilayah tersebut seluas 41,9 hektar dan sebagian besar pekerjanya merupakan warga sekitar. (*)