NOVA.id - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto dikabarkan ditusuk orang tak dikenal hari ini, Kamis (10/10/2019).
Wiranto ditusuk saat sedang berada di Banten. Informasi ini dibenarkan Mabes Polri.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan bahwa pelaku sudah saat ini sudah ditangkap.
Baca Juga: VIDEO: Menko Polhukam RI Wiranto Ditusuk di Pandeglang Banten
"Ya, pelaku sudah diamankan. Kapolda ada di TKP. Saat ini sedang diperiksa dulu," kata Dedi ketika dikonfirmasi, Kamis.
Wiranto dikabarkan langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSDU) Berkah, Pandeglang Provinsi Banten.
Menurut pantauan, sejumlah keluarga Wiranto telah tiba di rumah sakit, di antaranya adalah sang istri yang selalu setia menemani, Rugaiya Usman atau yang biasa dikenal dengan Uga Wiranto.
Baca Juga: Rasakan Duka Mendalam, Wiranto Bagikan Foto Kenangan Bersama sang Cucu
Mereka langsung masuk ke dalam ruangan rumah sakit tanpa memberikan pernyataan apapun.
Tentu serangan ini menimbulkan rasa khawatir di keluarga Wiranto, salah satunya adalah sang istri, Rugaiya Usman atau yang kerap dipanggil dengan Bunda Uga.
Melihat potret keluarga, Wiranto dan Uga merupakan pasangan yang harmonis. Membina rumah tangga hampir setengah abad, membuat keduanya mengerti sikap dan sifat masing-masing.
Baca Juga: Cucu Wiranto Meninggal Dunia, sang Ayah Rasakan Hal Ini Sebelumnya
Bahkan, Wiranto menyebut jika sang istri adalah "pakaian"-nya.
"Mas Wiranto selalu bilang bahwa saya adalah pakaiannya", demikian yang dikatakan Bunda Uga pada Tim Tabloid NOVA tahun 2004 silam.
Pakaian melindungi, menutupi dan menjaga kita agar terhindar dari panas terik dan dingin yang menusuk. Pakaian harus selalu dirawat dan dijaga agar selalu rapi dan tidak kusut.
Baca Juga: Sang Cucu Meninggal Terpeleset di Kolam Ikan, Wiranto: Anak Ini Belum Banyak Dosa
Tidak hanya sekedar untuk enak dilihat, pakaian juga memberikan kehormatan pada seseorang. Saling menjaga dan saling memiliki sudah menjadi tekad bersama H. Wiranto dan Bunda Uga.
Tak cuma itu, Bunda Uga juga menyebut jika dirinya sedikit cemburuan, namun masih dalam tahap wajar.
"Dalam perkawinan diperlukan saling percaya. Cemburu wajar karena itu, kan, tanda cinta. Tapi Bapak enggak pernah bilang cinta ketika dulu kami pacaran.
"Padahal, yang namanya pacaran, kan, harusnya dapat surat cinta, puisi, atau apalah untuk menunjukkan cinta.
"Saya pernah tanya, dia sebenarnya cinta atau enggak. Jawabnya, cinta adalah manifestasi dari sikap penuh perhatian, kasih sayang, rasa memiliki, dan mau berkorban untuk orang yang kita sayangi.
"Kalau cinta karena kecantikan, mau sampai kapan? Kita, kan, semua akan berubah. Banyak, lho, surat pengagum buat dia, tapi saya pura-pura tidak tahu dan tidak bertanya. Kecuali kalau dia cerita," tutup Bunda Uga. (*)