NOVA.id - Pernahkah kita melihat bayi mengisap jempol atau menggigit kuku?
Mungkin Sahabat NOVA kesal dan meski sudah diberitahu berulang kali, anak tetap melakukan kebiasaan buruk tersebut.
Tentu saja kebiasaan ini mengkhawatirkan orangtua.
Baca Juga: Bukan Goyang Gergaji, Ini yang Buat Dewi Perssik Diacungi Jempol oleh Suami!
Tapi apakah kebiasaan mengisap jempol pada anak-anak ini berbahaya?
Penelitian yang dilakukan pada 1.000 anak-anak usia 5 - 7 tahun, mengungkap bahwa kita tidak perlu khawatir jika melihat kebiasaan tersebut.
Ternyata, kebiasaan anak mengisap jempol bisa meminimalkan kerentanan terhadap infeksi alergi pada balita.
Baca Juga: Tak Lihat Bahan yang Terkandung pada Pasta Gigi, Bocah 11 Tahun Ini Meninggal karena Alergi
Anak-anak yang menggigit kuku atau bahkan mengisap jempol alerginya akan berkurang.
Adanya hewan peliharaan, tungau debu, jamur diidentikkan sebagai pengaruh lingkungan yang kemungkinan berperan terhadap pembentukan kekebalan terhadap alergi.
Kala anak terpapar sedikit kuman, bukanlah merupakan hal buruk karena dapat meminimalkan risiko mengembangkan alergi di kemudian hari. Anak akan lebih kebal dan lebih kuat.
Paparan mikroba sewaktu kecil justru memengaruhi sistem kekebalan tubuh sehingga membuat seseorang lebih rendah mendapat risiko alergi.
Anak-anak yang hidupnya terlalu bersih akan lebih mudah terkena penyakit, salah satunya alergi.Tentu saja kita tidak harus mendorong anak untuk melakukan kebiasaan menggigit kuku dan mengisap jempol tersebut.
Baca Juga: Perempuan Ini Alami Alergi Air, Sabun Mandinya Seharga 1 Juta!
Hanya, kita bisa lebih tenang dan tak perlu khawatir akan kesehatan anak.
Ajarkan anak kebiasaan mencuci tangan hingga bersih dan kurangi kebiasaannya mengisap jempol secara perlahan. (*)