Angka Kesembuhan Kanker Payudara Capai 90%, Yuk Sadari Sedini Mungkin!

By Tentry Yudvi Dian Utami, Rabu, 23 Oktober 2019 | 08:00 WIB
Kanker payudara dan kanker paru-paru (PRImageFactory)

NOVA.id – Perubahan gaya hidup di era sekarang membuat seseorang rentan mengalami gangguan kesehatan, termasuk penyakit berat seperti kanker.

Sementara, jumlah pasien kanker di seluruh dunia terus meningkat signifikan.

Penambahan jumlah ini seiring dengan populasi warga dunia yang juga kian bertambah. 

Angka kematian karena kanker juga terlihat masih tinggi.

Baca Juga: Ngotot Ingin Melahirkan di Rumah, Kartika Putri Bohong Sampai Marahi Suami: Sudah Kamu Diam!

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 185 negara dengan melihat lebih dalam pada 36 jenis kanker, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi kanker akan menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia pada akhir abad ini.

Di Indonesia sendiri, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan peningkatan prevalensi kanker dan tumor yakni 1,79 per 1000 penduduk dibandingkan tahun 2013 yaitu 1,4 per 1000 penduduk.

Angka kejadian kanker di Indonesia terjadi pada 136,6 per 100.000 penduduk, berada pada urutan ke-8 se-Asia Tenggara dan ke-23 di Asia.

Baca Juga: Pamit dari Dunia Hiburan, Raffi Ahmad Singgung Kehamilan Nagita Slavina

()

Untuk jenis kanker yang paling banyak menyerang masyarakat Indonesia berbeda pada tiap jenis kelamin.

Untuk laki-laki adalah kanker paru yaitu sebesar 19,4 per 100.000 penduduk.

Kemudian diikuti dengan kanker hati sebesar 12,4 per 100.000 penduduk. Sementara angka kejadian perempuan yang tertinggi adalah kanker payudara yakni 42,1 per 100.000 penduduk dan kanker leher rahim sebesar 23,4 per 100.000 penduduk.

Baca Juga: Hari Ini, Jakarta Fashion Week 2020 Digelar dengan 2800 Koleksi Gaya Busana Terkini

Ketua PERABOI (Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia) dr Walta Gautama SpB(K)Onk menegaskan kendati angka kejadian kanker payudara tinggi, tapi tingkat kesembuhannya juga tinggi. 

Bahkan, bisa mencapai 90%.  

“Tentunya angka kesembuhan itu didapat jika pasien datang berobat pada stadium nol. Semakin tinggi stadiumnya maka semakin banyak pula modalitas terapi yang dibutuhkan dan semakin tinggi biaya yang harus dikeluarkan,” tambah dr. Walta, pada acara sosialisasi dini kanker payudara, Jumat (18/10).

Baca Juga: Vakum Usai Digrebek di Hotel karena Prostitusi Online, Pedangdut Molek Ini Nasibnya Berubah Dinikahi Pengusaha Tajir

Menyikapi hal ini, Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) semakin termotivasi untuk lebih giat berupaya mendukung program pemerintah dalam menurunkan angka kejadian kanker payudara stadium lanjut di Indonesia melalui program kerjanya.

Ketua sekaligus pendiri YKPI, Linda Agum Gumelar, mengatakan pihaknya akan terus melakukan sosialisasi pentingnya deteksi dini hingga pelosok tanah air.

Bertepatan dengan Oktober sebagai bulan peduli kanker payudara internasional, lanjut Linda, YKPI menjemput bola kegiatan pengabdian masyarakat dari PERABOI yang dilakukan di Samarinda dan Tenggarong untuk membangun kesadaran masyarakat atas kejadian kanker payudara stadium lanjut.

Baca Juga: Memanas, Zaskia Sungkar Sebut Nama Laudya Cynthia Bella di Tengah Perseteruannya dengan Media Zein

“Sekaligus mendukung mereka yang tengah berjuang mengalahkan kanker payudara agar tetap semangat dan optimis,” tambah Linda.

Linda mengungkapkan kepedulian masyarakat dan dukungan kepada para penyintas kanker payudara dapat menekan angka kejadian kanker payudara stadium lanjut.

Sejak didirikan pada 19 Agustus 2003, YKPI menurut Linda lebih fokus pada upaya-upaya preventif, salah satunya dengan cara sosialisasi pentingnya deteksi dini kanker payudara melalui Sadari (Periksa Payudara Sendiri).(*)