1. Feromon timbul seiring pubertas
Charles Wysocki, Ph.D., behavioral neuroscientist dari Philadelphia yang melakukan 30 tahun penelitian mengenai efek aroma pada psikologi, mengemukakan bahwa setiap orang memproduksi aroma alami tubuh yang berbeda-beda.
Aroma alami tubuh alias feromon itu, mulai aktif ketika pubertas.
Baca Juga: Pasangan Berhasil Menurunkan Berat Badan, Bisa Akibatkan Putus Cinta! Mengapa Bisa?
2. Feromon diproduksi kelenjar keringat
Feromon diproduksi di area yang memiliki kelenjar keringat.
Namun yang diingat, feromon hanya diproduksi dari keringat segar, lo, bukan keringat yang telah lama mengendap.
Baca Juga: Penelitian Ungkap Waktu Inilah Pasangan Banyak yang Putus Cinta
3. Jarak 45 cm
Karena merupakan aroma alami tubuh, maka kita harus berada di jarak yang dekat dengan pasangan untuk menangkap aroma ini.
Feromon baru dapat tercium mulai dari jarak 18 inch alias 47 cm.
Banyak yang berkomentar, feromon adalah aroma yang membuat selama ini kita nyaman berada di dekat pasangan.
Baca Juga: Selesai Berhubungan Intim, Jangan Tidur Dulu! Lakukan Ini dengan Pasangan Biar Makin Hot