Pakar Sarankan Konsumen Lebih Cermat dalam Memesan Ojek Online, Ada Apa?

By Tentry Yudvi Dian Utami, Senin, 11 November 2019 | 21:00 WIB
Pakar Sarankan Konsumen Lebih Cermat dalam Memesan Ojek Online, Ada Apa? ()

NOVA.id - Mitra pengemudi transportasi online sudah jadi salah satu profesi yang cukup menjanjikan.

Buktinya sudah banyak mitra yang memiliki penghasilan melebihi pegawai kantoran di ibu kota.

Namun, pendaftaran untuk jadi mitra sekarang ini ternyata cukup ketat, baik melalui pendaftaran online ataupun offline.

Baca Juga: Gara-Gara Lama Pesan Makanan via Ojek Online, Kaesang Paksa Ibu Driver Ojol Marahi Pemilik Restoran

Sebab, calon pengemudi wajib mengisi beberapa formulir, tes keamanan serta kemampuan berkendara, dan berkas dokumen yang harus dilengkapi.

Karena mekanisme pendaftarannya cukup panjang, muncul beberapa oknum yang akhirnya membuka jasa jual beli akun ojek online (ojol).

Padahal, kalau pengemudinya tidak terdaftar secara resmi, akan meningkatkan potensi tindak kejahatan dan kriminalitas yang kerap terjadi.

Baca Juga: Cerita Haru di Balik Driver Ojol yang Antar Melanie Subono hingga Buat Keduanya Emosional

Perusahaan pemberi jasa transportasi online pun bakal kewalahan kalau banyak driver yang tidak terdaftar secara resmi.

"Sebenarnya yang paling mudah dari kasus ini adalah konsumen jangan pernah menerima jika ojol yang dipesan berbeda nama atau nomor tanda kendaraan," kata Yudhi Kukuh, IT Security Consultant PT Prosperita - ESET Indonesia. 

Ini menjadi edukasi bagi yang memperjualbelikan akun ojol, karena secara langsung konsumen hanya memilih yang benar dan sesuai dengan identitas di aplikasi.

Baca Juga: Anak 2 Artis Ini Tak Malu Jadi Driver Ojol Demi Bisa Bayar Kuliah dan Hidup

Yudhi Kukuh juga mengungkit soal data pelanggan, selama nomor pelanggan langsung tertera di driver setelah ada pemesanan, cukup sulit untuk menjaga keamanan.

Harus ada komunikasi perantara selain nomor telepon.

Misalnya, di salah satu perusahaan penyedia jasa transportasi online sudah ada fasilitas chat atau masking number yang hendaknya dioptimalkan.

Baca Juga: Iseng, Modal 12 Ribu Pengemudi Ojol Ini Dapat Mobil Mini Cooper Saat Harbolnas

Menurut Yudhi, fitur keamanan verifikasi wajah ini cukup bagus diterapkan oleh perusahaan penyedia jasa transportasi online guna memperkecil kemungkinan adanya oknum mitra pengemudi yang memperjualbelikan akunnya.

Namun masih terlalu dini, jadi harus ada uji coba dulu.

"Upaya verifikasi wajah ini cukup bagus ya, tapi harus disesuaikan dulu dengan perangkat infrastrukturnya. Jika memakai smartphone, bisa mulai dicoba agar algoritmanya semakin sempurna. Karena salah satu teknologi yang dipakai dibalik pengenal wajah adalah Machine Learning," jelasnya.

Baca Juga: Salut, Driver Ojol Ini Tetap Antar Makanan ke Pemesan Meski Motornya Dicuri dan Dapat Balasan Setimpal

Yudhi menambahkan infrastruktur teknologi vermuk alias verifikasi muka ini meski masih perlu diteliti dan ditingkatkan lagi.

Akan tetapi, perusahaan penyedia jasa transportasi online seharusnya sudah bisa memulai mengadaptasi fitur ini sehingga ruang terjadinya hal-hal kecurangan bisa dipersempit dan baik pengguna maupun mitra pengemudi bisa semakin nyaman menggunakan jasa ini.(*)