“Saat main game sebenarnya enggak hanya game yang kita mainkan. Tapi juga melibatkan emosi, desire, dorongan, kemauan, mungkin ada juga reward, ada juga value diri, keberhargaan diri.
Jadi, enggak cuma main game yang menyenangkan, tapi melibatkan proses kompleks di dalamnya,” jelas Astrid WEN., M.Psi., psikolog anak.
Maka itu, jika ini tak dikendalikan bisa saja berujung pada kecanduan dan depresi.
Menurut Astrid, adiksi terhadap gadget sama saja adiksi pada obat yang bisa memberikan kesenangan dan kebahagiaan pada diri.
Tentu, jika hal yang membuat bahagia dihilangkan akan mencetuskan rasa kacau dan kecemasan yang membuat diri merasa tak nyaman hingga mencapai mood terendah, yakni depresi.