“Saat ini kami sudah menyelesaikan tahapan pertama, yakni melakukan kajian ilmiah dan merancang master plan untuk tahapan restorasi dan pengembangan mangrove Angke Kapuk,” ujar Muhammad Ilman, Direktur Program Kelautan YKAN.
Untuk memastikan upaya restorasi dan perlindungan mangrove Angke Kapuk berjalan efektif dan berkelanjutan, MERA mendorong pengelolaan ekosistem terpadu yang bersifat kolaboratif, menyatukan seluruh pihak yang peduli akan kelestarian mangrove.
Secara umum, hutan mangrove dikenal sebagai benteng pertahanan terakhir yang melindungi wilayah perkotaan dari ancaman banjir rob, erosi, tsunami, maupun sebagai penyaring air bersih.
Baca Juga: Neneknya Dijadikan Nama Bunga di Singapura, Kini Jan Ethes Jadi Nama Varietas Baru Buah Anggur
Selain itu, juga sebagai area pembibitan yang penting bagi ikan dan invertebrata, tempat persinggahan bagi burung-burung yang bermigrasi, serta menjadi sumber pangan maupun perekonomian masyarakat sekitarnya.
Salah satu tantangan terbesar menyelamatkan hutan mangrove adalah menahan laju kerusakannya yang kini tercatat sebagai salah satu yang tercepat di dunia.
Secara keseluruhan, lebih dari 1 juta ha hutan mangrove di Indonesia hilang dalam 3 dekade terakhir.
Baca Juga: Kabarkan Selvi Ananda Melahirkan, Kaesang Pangarep Justru Singgung Soal Kekayaan hingga Jadi Sorotan