NOVA.id - Siapa, sih, yang tak suka bermain?
Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa rasanya semua senang jika diajak bermain.
Apalagi, jika permainannya seru dan menyenangkan.
Baca Juga: Iya Boleh, untuk Permainan Tradisional
Nah, khusus bagi si kecil, bermain adalah keseluruhan dunianya.
Ibaratnya, nih, tak ada hari tanpa bermain.
Belajar pun pasti lebih mudah dan menyenangkan bila dilakukan sambil bermain.
Baca Juga: Yuk, Ajarkan Anak Tentang Budaya Indonesia Lewat Story Telling
Hal ini menjadi perhatian utama dalam rangkaian peringatan Hari Anak Internasional tanggal 20 November kemarin.
Di tingkat global setiap tahunnya dilakukan suatu gerakan yang diberi nama Outdoor Classroom Day (OCD) atau Sehari Belajar di Luar Kelas (SBLK).
Nah, kegiatan belajar sambil bermain pun digalakkan.
Baca Juga: Kecanduan Game Online Sama Seperti Adiksi Obat, Kenali Cirinya!
Di beberapa sekolah, anak-anak diperkenalkan dengan cara bercocok tanam hingga bermain ragam permainan tradisional Indonesia yang sarat makna.
Nah, soal permainan tradisional ini mendapat perhatian khusus dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati atau akrab disapa, Ibu Bintang Puspayoga.
Ia mengatakan bahwa dalam kegiatan ini anak bisa melakukan kegiatan fisik yang menyenangkan serta belajar sportivitas dalam permainan tradisional.
Baca Juga: Inilah 4 Tips Memilih Mainan Anak yang Berkualitas, Edukatif, dan Aman
“Saya berharap agar permainan tradisional ini dapat terus dilakukan oleh anak-anak sehingga mereka dapat terhindar dari ketergantungan pada gawai dan anak akan jauh lebih sehat,” ungkapnya dalam acara Sehari Belajar di Luar Kelas di SMP Kristen Harapan, Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, (7/11).
Tapi apakah untuk belajar sambil bermain dengan anak harus menunggu event?
Tidak perlu.
Baca Juga: Si Kecil Kecanduan Gadget? Tak Usah Panik, Lepaskan Lewat Tari Zumba
Kita bisa juga, kok, memainkannya di rumah bersama si kecil.
Karena permainan tradisional ini sangat mudah, praktis, dan sederhana.
Bonusnya, ada banyak manfaat yang bisa si kecil dapatkan.
Apa saja, ya?
Baca Juga: Tanpa Gadget! Andien Aisyah Bagikan 5 Kegiatan Positif untuk Balita
Menurut Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., psikolog anak dan keluarga dari Klinik Terpadu Universitas Indonesia, aktivitas bermain akan membantu mengoordinasi motorik anak untuk benar-benar bisa terbangun dan bekerja secara optimal.
Nah, itulah gunanya anak diperkenalkan dengan beragam jenis permainan, sehingga anak pun lebih terasah kemampuannya.
Tentu ini akan baik bagi proses tumbuh kembangnya.
Baca Juga: Anak Pakai Gadget, Nadya Hutagalung Tegas Batasi Penggunaan 1 Jam Per Hari
Dengan begitu dapat dikatakan bahwa bermain merupakan salah satu aspek penting dalam tumbuh kembang si kecil.
Dalam hal ini, permainan tradisional memiliki unsur bermain yang bisa mendukung proses tersebut.
Sebab, permainannya melibatkan aktivitas fisik yang membuat anak bergerak dan ada unsur kreativitas karena dilakukan di ruang terbuka dan berkelompok.
Baca Juga: Gadget vs Buku: Mana Metode Membaca yang Sebaiknya Dipilih untuk Anak?
Bermain engklek bersama, misalnya, atau membuat layangan untuk diterbangkan sore hari di taman dekat rumah, itu semua bisa membuat anak aktif bergerak.
Pastinya akan lebih menyenangkan dan bermanfaat bagi tumbuh kembang si kecil ketimbang membiarkan ia hanya duduk diam dan asyik sendiri bermain dengan gawainya.
Apalagi, jika kegiatan bermain ini dilakukan kompak satu keluarga. Dijamin bikin si kecil makin bahagia!
Baca Juga: Biarkan Buah Hati Berkembang Lewat Bermain dan Belajar, Begini Caranya
Bonusnya, aktivitas bermain dengan sarana permainan tradisional tadi bisa mengoptimalkan lima aspek tumbuh kembang si kecil, lho.
Aspek apa sajakah?
Aspek fisik untuk menstimulasi koordinasi motorik kasar dan motorik halus; aspek kognitif untuk meningkatkan kemampuan konsentrasi, daya ingat, dan keluasan wawasan;
aspek bahasa untuk menambah kosakata anak dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi;
aspek emosi untuk belajar mengalami semua jenis emosi dan mengendalikannya; serta aspek sosial untuk membuat anak bisa berteman dan bekerja sama.
Baca Juga: Hebat! 5 Keahlian Ini Buat Anak Jadi Orang yang Bertanggung Jawab
Selain itu, faktor attachment yang diberikan dan peran serta orangtua saat si kecil bermain sejatinya sangat penting dan diperlukan.
Walaupun sibuk, cobalah meluangkan waktu untuk mendampingi sang buah hati dengan beragam interaksi dan memberikan pemahaman mengenai aktivitas bermain yang sedang dilakukannya, ya.
Jadi, permainan tradisional mana yang akan Sahabat NOVA lakukan bersama si kecil?(*)