NOVA.id - Presiden Jokowi akhirnya mengumumkan nama-nama susunan staf khusus yang terdiri dari 13 orang dan 7 diantaranya adalah kaum milenial di di teras Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (21/11).
Nah, dari 7 milenial tersebut ada 3 sosok perempuan milenial yang jadi staf khusus presiden Jokowi.
Mereka ialah Angkie Yudistia, Putri Indahsari Tanjung, dan Ayu Kartika Dewi dengan profil sebagai berikut.
Baca Juga: Intip Tips Perencanaan Keuangan Keluarga Ini Biar Tak Kehabisan Uang di Akhir Bulan
1. Angkie Yudistia
Angkie Yudistia merupakan sosok perempuan penyandang disabiltas tuna rungu.
Usianya masih tergolong muda yaitu 32 tahun dan aktif dalam gerakan sociopreneur melalui Thisable Enterprise yang didirikannya,
Selain itu, ia adalah anggota Asia-Pacific Federation of the Hard of Hearing and Deafened Person dan anggota International Federation Hard of Hearing of Young People.
Baca Juga: Gaya Busana 5 Menteri Perempuan yang Dikenalkan Jokowi Masuk Kabinet Indonesia Maju 2019-2024
Posisi Angkie Yudistia bukan sekadar menjadi staf khusus presiden Jokowi tetapi juga jubir Presiden di bidang sosial.
Dalam instagramnya, Angkie pun kerap membangikan kondisi penyandang disabiltias Indonesia.
Diketahui dari postingan Angkie, jumlah penyandang disabilitas di Indonesia mencapai 21,84 juta yang menggunakan Data SUPAS 2015.
Baca Juga: Selain R.A Kartini, Ini Dia 9 Sosok Pahlawan Perempuan Indonesia Lainnya yang Patut untuk Ditiru
2. Putri Indahsari Tanjung
Berbeda dengan Angkie Yudistia, sosok perempuan milenial Putri Indahsari Tanjung bukanlah penyandang disabilitas, usianya masih 23 tahun, dan merupakan putri dari pengusaha Chairul Tanjung.
Putri Indahsari Tanjung merupakan sarjana Academy of Arts di San Francisco, founder, dan CEO di Creativepreneur atau PT Visi Muda Kreatif.
Kemudian menjadi chief business officer of Kreavi, sebuah tempat pelatihan untuk kompetisi dan program menarik lainnya.
Baca Juga: Hari Pramuka 2019: Ini 3 Tokoh Perempuan Dunia di Balik Sejarah Gerakan Pramuka
3. Ayu Kartika Dewi
Ayu Kartika Dewi merupakan managing director di Indika Foundation, sebuah organisasi yang berfokus pada pendidikan karakter dan pendidikan perdamaian.
Pada tahun 2012, Ayu mendirikan SabangMerauke, sebuah program pertukaran pelajar antardaerah di Indonesia untuk menanamkan nilai toleransi.
Sebagai sosok toleran, Ayu pun akan marah besar ketika mendengar atau melihat aksi intoleransi.
Baca Juga: Jadi Single Parent, 5 Perempuan Hebat Ini Ada di Balik Sosok Artis Beken Internasional
Visi perempuan 36 tahun tersebut adalah merekatkan persatuan di tengah kebinekaan.
Tak heran, Ayu mendpatkan gelar MBA di Duke University di Amerika Serikat kini menjadi salah satu staf khusus presiden Jokowi. (*)