Nasibnya Berubah Drastis, Hengky Kurniawan Kecil Jadi Pemulung di Gedung Pernikahan Orang Kaya Kini Jadi Wakil Bupati

By Tiur Kartikawati Renata Sari, Sabtu, 23 November 2019 | 06:30 WIB
Nasibnya Berubah Drastis, Hengky Kurniawan Kecil Jadi Pemulung di Gedung Pernikahan Orang Kaya Kini Jadi Wakil Bupati (Instagram/@hengkykurniawan)

 

NOVA.id - Sejak namanya dikenal sebagai pesinetron, aktor tampan Hengky Kurniawan semakin dikenal publik.

Kontras dengan perjalanan kariernya yang mulus di jagad hiburan, pernikahannya dengan Christy Jusung justru kandas di meja hijau.

Meski demikian, duda satu anak ini kembali menikah dengan artis pendatang baru Sonya Fatmala.

Baca Juga: Jarang Terekspos, Ini Wajah Anak Christy Jusung yang Bak Pinang Dibelah 2 dengan Hengky Kurniawan saat Buka Puasa

Kini, Hengky pindah profesi sebagai pejabat dengan posisinya sebagai Wakil Bupati.

Namun, siapa sangka dulu kehidupannya semasa kecil sangat keras hingga terbiasa kerja sejak duduk di bangku sekolah.

"Saya bukan dari keluarga mampu, Mbak. Ayah saya sopir angkot,” ujar Hengky dilansir dari Kompas.com, Jumat (12/07).

Baca Juga: Lagi, Hengky Kawilarang Pamer Gaun Pengantin untuk Akad Nikah, Milik Syahrini?

Ia bersama orangtua dan empat kakaknya tinggal di rumah sederhana warisan sang nenek.

Rumah itu hanya memiliki dua kamar, jadi saat malam tiba, sebagian tidur di kamar, sebagian lagi di ruang tengah.

Karena keterbatasan ekonomi pula, keluarga ini jarang membeli barang, termasuk baju.

Baca Juga: Cerai dan Diusir Suami Kedua, Kondisi Dapur Christy Jusung Mantan Istri Hengky Kurniawan Jauh dari Kesan Mewah

Makanya baju-baju yang dipakai Hengky saat kecil merupakan baju turunan dari kakak-kakaknya.

“Apalagi mainan. Sampai nangis-nangis pun tidak akan dibelikan karena nggak ada uang,” ucapnya.

Melansir dari Sajian Sedap, untuk membantu perekonomian keluarga, kakak Hengky yang pertama dan kedua harus rela menjadi kernet sedangkan ia sendiri belum bisa membantu lantaran masih kecil.

Baca Juga: Cerai dari Wakil Bupati, Pilunya Nasib Artis Cantik Ini Diusir Suami Keduanya yang Konglomerat Kelas Kakap

Beberapa tahun kemudian, sang ayah, Leo Medhi Purwanto, banting setir.

Ia memilih menjadi pemasok makanan ringan (snack), dengan mengambil barang dari pasar kemudian dimasukkan ke warung-warung.

“Saat itu sudah kelas 1 SD. Kalau di rumah ada stok barang, saya suka bawa chiki dan permen ke sekolah. Lalu saya jualan di sana dan margin keuntungannya buat saya,” tuturnya.

Baca Juga: Rumah Tangga Harmonis, Hengky Kurniawan dan Sonya Fatmala Beberkan Kebiasaan Mereka Saat di Ranjang

Selain makanan ringan dan permen, Hengky juga berjualan es sirup. Es itu ia buat bersama kakak-kakaknya dan dijual di sekolah hingga kelas 6 SD.

Memasuki SMP, pria kelahiran Blitar, 21 Oktober 1982 ini mengganti barang dagangan.

Saat itu ia lebih suka membuat stiker kemudian dijual ke teman-teman kelasnya.

 

Baca Juga: Tak Ingin Manjakan Sang Anak, Hengky Kurniawan Minta Shakila Beli Sendiri Mainan yang Diinginkan Pakai Amplop Lebaran

 

Saat SMP ini pula Hengky remaja mulai menjadi pemulung, namun bukan pemulung keliling, tapi memungut sampah di gedung serbaguna depan rumahnya.

“Rumah saya dekat Gedung Pemuda, gedung serbaguna yang besar. Dalam seminggu suka ada tiga kali acara. Apalagi pas weekend banyak orang berada menikah di sana,” ucapnya.

Biasanya, sampah-sampah nikahan seperti kardus, gelas air mineral, dan lainnya dibiarkan begitu saja.

Baca Juga: Berita Terpopuler: Kisah Mantan Istri Hengky Kurniawan Usai Cerai dan Diusir Suami Hingga Jawaban Nia Ramadhani Jika Suami Poligami

Itulah yang dikumpulkan Hengky dan teman-teman di kampungnya untuk dijual.

Memasuki SMA, pekerjaan Hengky bertambah seiring bisnis barunya sang ayah menjadi agen oli motor. Setiap hari, ia mengendarai pikap untuk memasukkan oli ke warung-warung.

Dus oli itu tidak diturunkan di warung, tapi dikumpulkan Hengky dan dijual. Hasilnya sekitar Rp 150.000 per bulan, uang yang cukup besar di tahun 1998.

Baca Juga: Berita Terpopuler: Kisah Mantan Istri Hengky Kurniawan Usai Cerai dan Diusir Suami Hingga Jawaban Nia Ramadhani Jika Suami Poligami

Hasil dari penjualan dus-dus itu, ia jadikan modal untuk menyuplai alat tulis kantor (ATK) ke koperasi sekolahnya.

Lulus SMA, keinginannya untuk kuliah sangat besar terlebih lagi ia memiliki cita-cita untuk menjadi duta besar.

Ia merantau dari Blitar ke Jakarta dengan berbekal uang tabungan hasil penjualan kardus yang dikumpulkan sejak SMP.

Di Jakarta, Hengky mengambil kuliah jurusan politik, ia pun bertahan hidup dengan menjadi cady golf, sopir, numpang makan sana-sini. (*)