Kisah Staf Khusus Presiden: Andi Taufan Garuda Putra, Berawal dari Ciseeng Diajak ke Istana

By Muhamad Yunus, Sabtu, 23 November 2019 | 15:00 WIB
Andi Taufan Garuda, pendiri Amartha yang berjuang dari Ciseeng hingga digaet Jokowi ke Istana ()

NOVA.id – Nama Andi Taufan Garuda Putra makin populer.

Berawal dari kiprahnya di Ciseeng, Bogor, kini Taufan (sapaan akrabnya) melesat ke Istana menjadi staf khusus Presiden Jokowi.

Sebelumnya Taufan memang sangat dikenal di kalangan ibu-ibu pemilik UMKM, yang lokasinya di Jawa Barat.

Lelaki berdarah Bugis ini tak segan-segan menengok usaha yang dijalani perempuan yang menjadi mitra Amartha.

Baca Juga: Mengenal Profil 3 Sosok Perempuan Milenial yang Jadi Staf Khusus Presiden Jokowi

Seperti kita tahu, Amartha adalah perusahaan finansial teknologi (fintek) yang ikut membantu memberikan pinjaman modal kepada ibu-ibu pemilik usaha produktif.

Terutama dari kalangan menengah ke bawah.

“Pak Taufan dulu sering mampir ke sini, ngobrol. Mungkin sekarang makin sibuk kali ya?” seloroh seorang ibu, saat NOVA berkunjung ke salah satu mitra Amartha bulan lalu.

Taufan memang begitu dikenang mitra Amartha.

Karena atas inisiatifnya, ibu-ibu yang semula kebingungan kekurangan modal usaha, jadi bisa lebih produktif.

Bahkan banyak yang ekonomi keluarganya mulai membaik.

Baca Juga: Kini Staf Khusus Presiden, Putri Tanjung Pernah Patahkan Hati Gofar Hilman si Anak Punk: Kalau Gue Terusin akan Menyakiti Dia

Andi Taufan Garuda saat berinteraksi dengan ibu-ibu yang jadi mitra Amartha ()

Itu semua memang berawal dari sebuah daerah terpencil di sebuah desa di Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Di situlah awal mula Amartha berdiri.

Saat itu, tahun 2010 Taufan merogoh kocek pribadi sebesar Rp10 juta untuk modal usaha ibu-ibu di sana.  

Untuk mendapatkan modal, ibu-ibu harus membentuk kelompok yang bisa saling mendukung usaha mereka satu sama lain.

Baca Juga: Peringati Hari Kartini, Begini Kisah Sukses 2 UMKM Bersama Google Bisnisku

Seperti dikutip dari blog Amartha, Taufan bilang, “Seratus persen peminjam merupakan pelaku usaha mikro perempuan di desa.”

Bagi Taufan, Amartha adalah bisnis yang dilandasi nilai-nilai sosial.

Mereka ingin membantu mencapai sustainable development goals, melalui pilar pengentasan kemiskinan dan partisipasi perempuan dalam pembangunan.

“Serta mengurangi ketimpangan pendapatan di pedesaan,” tambah Taufan.

 

Perempuan mitra Amartha didukung, bukan saja dengan pemberian modal, tapi juga mentoring agar usahanya makin maju.

Paling tidak, wawasan mereka tentang bisnis dan pengelolaan uang bertambah.

Kini Amartha yang menjadi pioner perusahaan peer to peer lending ini makin berkembang.

Mereka berhasil menghubungkan dan menyalurkan pendanaan dari pendana di perkotaan sebesar Rp1,6 triliun, kepada lebih dari 339 ribu mitra di pedesaan pulau Jawa,  Sulawesi, dan Sumatera.

Baca Juga: Profil 12 Wakil Menteri yang Dilantik Jokowi, Angela Tanoesoedibjo Paling Cantik Sendiri

Usaha yang dirintis Taufan boleh dibilang sukses.

Banyak perempuan yang sudah terbantu.

Kini, berkat usahanya itu pula, pria kelahiran Jakarta, 32 tahun lalu itu digandeng Jokowi menjadi staf khusus presiden.

Taufan diharapkan memberikan banyak masukan kepada Jokowi, demi kemajuan Indonesia. (*)