Indonesia Jadi Tuan Rumah Konferensi Internasional The Meeting of Minds Forum 2019

By Dionysia Mayang Rintani, Minggu, 24 November 2019 | 20:47 WIB
Indonesia Jadi Tuan Rumah Konferensi Internasional The Meeting of Minds Forum 2019 (The Meeting of Minds Forum 2019)

NOVA.id – Pada 11-12 Desember 2019, Indonesia akan menjadi tuan rumah untuk The Meeting of Minds Forum atau MeMinds.

The Meeting of Minds digerakkan oleh generasi muda Indonesia untuk terhubung dengan ahli-ahli di dunia dan bertemu para pemangku kepentingan dari seluruh tingkatan dari sektor publik maupun swasta.

The Meeting of Minds Forum akan dipimpin oleh Ketua Forum Prof Dr. Ismail Serageldin dan didukung oleh Wakil Ketua Forum Salina Nordin CHFC.

Baca Juga: Meninggal 40 Hari Setelah Kepergian Sang Sahabat, Goo Hara Sempat Menangis Tak Bisa Antar Sulli ke Peristirahatan Terakhir

Tokoh lain yang hadir adalah penerima Nobel Sir Richard Timothy Hunt, FRS FmedSci FRSE MAE, ahli biokimia dan fisiologi molekuler.

Selain itu hadir Nadereh Chamlou Co-Founder The Billion Dollar Funds, sebuah konsorsium penggalangan dana yang mendorong perusahaan modal usaha untuk berinvestasi pada perusahaan yang didirikan oleh perempuan.

Forum ini didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca Juga: 9 Kerutan di Wajah Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan, Apa Saja?

Topik-topik utama mengenai peluang yang akan didiskusikan oleh para ahli, meliputai Sains Teknologi dan Inovasi (STI) yang menyediakan solusi Tujuan Pengembangan Berkelanjutan lewat Keuangan dan Perbankan Islam.

Kemudian juga mendorong pemasukan dan keberlanjutan lewat Solusi Wakaf, Bisnis, Modal Usaha.

Selain itu, untuk pemberdayaan gender dan kaum muda, peran sains dalam biologi baru dan bioteknologi, Kecerdasan Buatan (AI), dan revolusi Teknologi Informasi Komunikasi, serta Kebijakan Berkelanjutan untuk Hutan, Agrikultur, dan Ketahanan Pangan.

Baca Juga: Punya Anak dengan Special Needs, Cara Asuh Deretan Artis Ini Bisa Jadi Contoh

Salina Nordin CHFC menuturkan, “Ini adalah saatnya di mana kemampuan nasional dan internasional dikerahkan bersama untuk menghadapi isu-isu global.”

The Meeting of Minds Forum akan menghubungkan ASEAN dengan Timur Tengah, Afrika Utara, dan Asia Tengah untuk membawa ide-ide dan ilmu pengetahuan terbaik di bidang ekonomi, sosial budaya dan pandangan politik, dan pengertian saintifik untuk meraih Tujuan Pembangunan Berkelanjutan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), demi masa depan yang makmur dan berkelanjutan.

Indonesia memainkan peran penting dalam forum ini karena negara ini merupakan ekonomi terbesar di wilayah Asia Tenggara, dengan lebih dari 270 juta populasi dan muslim sebagai mayoritas.

Baca Juga: Ditemukan Meninggal Dunia, Goo Hara Tulis Kalimat Singkat Sehari Sebelum Kepergiannya

“Pesatnya pertumbuhan keuangan dan perbankan Islam, Indonesia akan menjadi acuan studi berharga bagi dunia,” lanjutnya.

Tema-tema yang didiskusikan di forum akan bermanfaat untuk negara-negara di wilayah ASEAN dan MENA.

Menurut Asian Development Bank, sekitar 9,8% dari populasi Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan pada 2018.

Baca Juga: Adik Pangeran Charles Dipecat dan Diusir dari Istana Karena Skandal dengan Seorang Pelaku Pedofil!

Akses kepada sumber makanan di Indonesia juga tidak merata merujuk data World Food Program, dan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kemiskinan dan kurangnya infrastruktur.

Tingginya harga pangan dengan harga beras 50 sampai 70 persen lebih mahal daripada negara-negara tetangganya memperburuk kondisi ini.

Dampaknya, 19,4 juta penduduk tidak mencapai kebutuhan pangan mereka.

Baca Juga: Cerdas, Deretan Artis Perempuan Ini Dapat Beasiswa Kuliah ke Luar Negeri Mulai dari Tasya Kamila hingga Gita Gutawa

Keuangan sosial Islam yang menganjurkan ekonomi bersama dan mendorong redistribusi mampu memainkan peran penting dalam membantu meraih tujuan pengembangan oleh Bank Dunia untuk mengakhiri kemiskinan global pada tahun 2030.

Institusi dan instrumen dari keuangan sosial Islam berakar dari redistribusi dan kedermawanan, yang meliputi qard al hasan, zakat, dan sedekah, mampu memenuhi kepentingan dasar dari kaum miskin dan membentuk keamanan sosial.

Instrumen dari wakaf (sumbangan Islam atau kredit) ideal untuk pembentukan dan pemeliharaan aset yang akan menjamin alur pendapatan untuk mendukung penyediaan pendidikan, kesehatan, dan upaya sosial lainnya.

Baca Juga: Viral Potret Puput Nastiti Gendong Bayi, Benarkah Istri BTP Sudah Melahirkan? Ini Faktanya

The Meeting of Minds Forum berupaya untuk meraih masa depan yang makmur dan berkelanjutan.

Forum ini juga berharap untuk dapat memberikan kontribusi untuk generasi selanjutnya dalam menyelesaikan masalah-masalah utama di dunia.

Berdasarkan Survey Global Shaper oleh Forum Ekonomi Dunia masalah yang muncul adalah soal perubahan iklim/kerusakan alam sebesar 48,8% disusul dengan ketidaksetaraan (pendapatan, diskriminasi) sebesar 30,8%.

Baca Juga: Bikin Haru! Ini Isi Surat Cinta Marshanda untuk Mendiang Cecep Reza

Berikutnya adalah kemiskinan sebesar 29,2%, ketahanan pangan dan air sebesar 18,2%, pendidikan yang kurang sebesar 15,9%, keamanan/kesejahteraan sebesar 14,1%, serta minimnya kesempatan ekonomi dan lapangan kerja sebesar 12,1%.

“The Meeting of Minds Forum sangat diperlukan. Dengan wawasan, keahlian, dan kerja sama antara kami dan generasi berikutnya, kita mampu merancang roadmap untuk meraih masa depan yang makmur dan berkelanjutan,” ujar Salina.

Amanda Susanti, pendiri Sayurbox, e-commerce yang menyediakan buah-buahan dan sayuran segar langsung dari para petani, telah menyelesaikan masalah perdagangan yang adil.

Baca Juga: Pernikahannya Tinggal Menghitung Hari, Rezky Aditya Justru Buat Ayah dan Ibunya Menangis karena Ucapannya

Namun demikian, populasi di dunia yang mungkin akan bertumbuh hingga 9,7 miliar pada tahun 2050 akan mendorong permintaan yang lebih tinggi untuk kesediaan pangan dan di sisi lain, perubahan iklim juga akan mempengaruhi produksi pangan.

“Kami melihat perlunya memanfaatkan sains pada biologi baru dan bioteknologi, sekaligus kebijakan berkelanjutan untuk hutan, agrikultur, dan ketahanan pangan. Semua ini adalah isu-isu global yang dihadapi oleh seluruh negara,” tutur Ibu Salina.

Heritage Future Leaders Committee terdiri dari figur-figur muda berpengaruh dari Mesir, Singapura, Malaysia, dan Indonesia akan meneruskan warisan dari The Meeting of Minds Forum 2019 dan bertujuan sebagai jembatan antara wilayah ASEAN dan MENA.

Baca Juga: Sulit Temui Anaknya Sendiri, Five Vi Ungkap Perubahan Besar yang Terjadi Pada Putrinya

 

 

The Meeting of Minds akan berlangsung selama dua hari berturut-turut, 11-12 Desember 2019 dan dihadiri oleh 3.000 peserta.

Forum ini tidak hanya akan menghadirkan diskusi panel namun juga program yang mendorong kerja sama dan wirausaha seperti business matching dan diskusi meja bundar, MeMinds startup Pitching Competition, dan sesi Linking.

Baca Juga: Terawang Deretan Bencana di Akhir 2019, Wirang Birawa Singgung Air dan Gunung Datang Tanpa Diperkirakan

Sekretariat MeMinds berkomitmen untuk mengadakan The Meeting of Minds Forum setiap tahun untuk memastikan platform internasional ini terus melanjutkan upaya demi mencapai masa depan yang makmur dan berkelanjutan.(*)