Kisah Staf Khusus Presiden: Chairul Tanjung Tak Beri Pinjaman Uang, Putri Tanjung Langsung Menangis

By Jenny, Senin, 25 November 2019 | 20:00 WIB
Chairul Tanjung Tak Beri Pinjaman Uang, Putri Tanjung Langsung Menangis di Kamar Tidur (Instagram/@putri_tanjung)

NOVA.id - Staf khusus presiden Putri Tanjung memiliki pengalaman tak terlupakan dengan ayahnya, Chairul Tanjung.

Perempuan bernama lengkap Putri Indahsari Tanjung tersebut pernah memohon pinjaman uang dari Chairul Tanjung dengan harapan pasti diberikan.

Namun siapa sangka Chariul Tanjung menolaknya mentah-mentah hingga Putri Tanjung lari ke kamar tidur dan menangis.

Baca Juga: Intip Tips Perencanaan Keuangan Keluarga Ini Biar Tak Kehabisan Uang di Akhir Bulan

“Pak, boleh enggak pinjam uang?” ujar Putri menirukan gaya bahasanya kala itu kepada Chairul Tanjung dalam kanal Youtube Deddy Corbuzier.

Merengek ia pun berjanji akan segera bayar pinjaman uang tersebut.

I promise nanti dibayar saat uang sponsor turun,” tutur Putri Tanjung lagi.

Baca Juga: Putus dari Gofar Hilman, Ini Potret Mesra Staf Khusus Presiden Putri Tanjung dengan Ojido Stevanus

Namun jawaban Chairul Tanjung tak bersahabat, ia justru seolah memberikan putrinya mencari uang sendiri atas kegagalan dalam festaival musik 2015.

No, enggak, cari sendiri uangnya,” jawab Chairul Tanjung tegas.

Setelah mendengar jawaban tidak, Putri pun bergegas ke tempat tidur dan menangis.

Baca Juga: Kini Jadi Staf Khusus Presiden, Sifat Asli Putri Tanjung Sempat Dibongkar Habis-habisan oleh Sang Mantan hingga Singgung Soal Kekayaanya!

Sebagai pebisnis pula ia pun galau tak tahu apa lagi yang harus dilakukan.

Alhasil, Putri mengambil keputusan untuk mendatangi kliennya dan bernegosiasi lagi.

Chairul Tanjung membiarkan putrinya bertanggung jawab atas bisnis yang telah ia laksanakan.

Baca Juga: Kini Staf Khusus Presiden, Putri Tanjung Pernah Patahkan Hati Gofar Hilman si Anak Punk: Kalau Gue Terusin akan Menyakiti Dia

Setelah bernegosiasi dengan pihak-pihak terkait, Putri Tanjung mendapatkan sedikit hasil untuk mengurangi kerugian bisnisnya.

Hasilnya ia mendapatkan uang dari vendor dengan jumlah kurang dari setengah isi perjanjian.

Alhasil ia merugi dan hal itu membuatnya terus bijak dalam berbisnis agar tak mengulang kesalahan yang sama.  (*)