NOVA.id – Kompetisi untuk menguji kecapakan para peserta dalam mengingat dan mengeja kata dalam bahasa Inggris, EF Spelling Bee, kembali diselenggarakan oleh EF English Centers for Kids & Teens.
EF Spelling Bee 2019 diadakan sebagai bentuk komitmen untuk turut serta memajukan pendidikan di Indonesia.
Pertama diadakan pada 2003 silam, EF Spelling Bee kini menjadi salah satu ajang perlombaan mengeja dalam bahasa Inggris terbesar dan paling bergengsi di Indonesia.
Baca Juga: IKEA Resmikan Store Kedua di Sentul City Lengkap Dengan Hidangan Khas Swedia
Hal ini terbukti dengan banyaknya jumlah peserta yang turut berpartisipasi pada perhelatan tahun ini.
Erditya Arfah, Marketing Director EF English Centers for Kids & Teens mengatakan, “Antusiasme pada kompetisi tahun ini sangat luar biasa. Terbukti dengan lebih dari 15.000 peserta berusia 6 hingga 14 tahun telah berpartisipasi dalam kompetisi tingkat regional beberapa minggu lalu.”
Sebelum masuk kompetisi tingkat nasional, seluruh peserta EF Spelling Bee 2019 harus mengikuti tahap kualifikasi yang dilakukan secara serentak di 34 kota di Indonesia.
Kurang lebih 700 peserta yang lolos pada tahap kualifikasi dibagi menjadi empat grup yakni Grup A (kelas 1-2 SD), Grup B (kelas 3-4 SD), Grup C (kelas 5-6 SD), dan Grup D (kelas 1-3 SMP).
Masing-masing grup ini pun kembali harus melewati tahap pre-eliminasi yang dilaksanakan di hari yang sama dengan babak grand final, di Tennis Indoor Senayan, Jakarta (24/11).
Direktur Pembinaan Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia DR. Agus Salim, Msi mengatakan, “Kita tidak dapat menyangkal fakta bahwa keterampilan berbahasa Inggris adalah salah satu keterampilan paling penting yang dibutuhkan anak-anak saat ini, karena mereka harus mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris dan tentunya akan membawa mereka jauh dalam kehidupan di masa depan.”
Baca Juga: Digelar untuk Kedua Kalinya, Halal Expo Indonesia Hadirkan 4 Konten Menarik
Menurutnya, hal tersebut juga akan memberi mereka peluang lebih baik dalam konteks pergaulan secara global.
Spelling Bee sendiri adalah sebuah kompetisi yang menguji kemampuan literasi dan kecakapan peserta dalam mengeja sebuah kata.
Dalam kompetisi ini, para peserta secara tidak langsung dibawa dalam sebuah proses belajar yang berkesinambungan, baik dalam hal peningkatan kemampuan eja dan literasi, maupun membangun kepercayaan diri.
Baca Juga: Digelar untuk Kedua Kalinya, Halal Expo Indonesia Hadirkan 4 Konten Menarik
Proses pembelajaran dan kemampuan dalam mengeja kata adalah hal yang sangat penting dalam peningkatan kemampuan bahasa Inggris secara umum.
Hal ini didukung oleh penelitian bertajuk, Understanding Spelling oleh O’Sullivan and Thomas (2007) yang menyebutkan bahwa kemampuan mengeja anak berkaitan erat dengan kemampuannya dalam memahami bahasa dan kecenderungan untuk memiliki minat membaca.
Erditya juga mengungkapkan bahwa level kompetisi yang ditunjukkan pada tahun ini pun dapat dikatakan lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya.
Baca Juga: Krisdyanti dan Raul Lemos di Ambang Perceraian Karena Selingkuh?
Hal ini menjadi indikasi bahwa tingkatan kemampuan bahasa Inggris anak-anak Indonesia kerap meningkat setiap tahunnya.
Berurutan dari peringkat pertama ke ketiga, pada Grup A, kompetisi dimenangkan oleh Emmanuella Theona (Bali), Mikhael Sumanti (Manado), kemudian Jaden Lianto (Kupang).
Pada Grup B dimenangkan berdasarkan urutan pertama ke ketiga, Theo Magia (Bogor), Andante Ervanth (Pamulang), dan Maximilian Owen (Kelapa Gading).
Baca Juga: IKEA Resmikan Store Kedua di Sentul City Lengkap Dengan Hidangan Khas Swedia
Grup C dimenangkan oleh Audrey Effendi (Puri Indah), Arda Achmad (Pamulang), dan Liemas Owen (Cimahi).
Kemudian pada Grup D dimenangkan oleh Sharon Richietta (BSD), Wisnupradhana Bhagaskoro (Malang), dan Muh. Dustin Hazeldo Tolle (Malang).
Baca Juga: Heboh Serangan Virus Hepatitis A di Depok, Ini yang Harus Diperhatikan
“Kami berharap, EF Spelling Bee 2019 dapat menjadi motivasi bagi anak-anak Indonesia untuk meningkatkan kemampuan mengeja kata dan mengembangkan literasi dalam bahasa Inggris,” pungkas Erditya. (*)