Kontak Fisik Betrand Peto pada Sarwendah Tuai Pro Kontra, Psikolog Anak Buka Suara Singgung Pendidikan Seks

By Tiur Kartikawati Renata Sari, Jumat, 13 Desember 2019 | 06:30 WIB
Kontak Fisik Betrand Peto pada Sarwendah Tuai Pro Kontra, Psikolog Anak Buka Suara Singgung Pendidikan Seks (Kolase Instagram)

NOVA.id - Baru-baru ini nama anak angkat Ruben Onsu dan Sarwendah jadi sorotan publik.

Pasalnya, Sarwendah dan Betrand Peto terlihat begitu dekat.

Betrand tak sungkan melakukan kontak fisik dengan sang ibu sambungnya tersebut.

Baca Juga: Ruben Blak-blakan Tak Ajak Kerja Ivan Gunawan karena Alasan Ini, Ayu Ting Ting Ngaku: Saya Kaget, Nggak Percaya

Kelakuan remaja ini tentu mendapat banyak sorotan, apalagi Sarwendah juga sempat memberi ASI pada Betrand.

Namun demikian, Sarwendah dan Betrand mendapat pembelaan dari Ruben Onsu jika hal ini wajar lantaran sudah ada ikatan keluarga.

Psikolog anak dan keluarga, Astrid Wen angkat bicara mengenai hal ini.

Baca Juga: Berlinang Air Mata, Ini Reaksi Ayu Ting Ting Pertama Kali Dipinang Ruben Onsu, Bilqis sang Putri Tanyakan Dua Hal Ini

Usai menonton video yang viral tersebut, Astrid berpendapat bahwa kita tidak bisa menyalahkan anak asuh Sarwendah.

“Tidak bisa ditentukan apakah intensional (disengaja) atau tidak, tidak bisa di-judge. Tapi kalau dari ceritanya, dia (Betrand) yang tidak pernah dapat ASI sebelumnya dan lain-lain mengingatkan kita akan pentingnya edukasi seks sejak dini,” tutur Astrid kepada Kompas.com, Rabu (11/12).

Menurut Astrid, salah bila banyak orang mengatakan edukasi seks dilakukan mulai remaja.

Baca Juga: Tabloid NOVA Terbaru: Rossa Tak Kaget Jadi Janda karena Biasa Cari Uang Sendiri hingga Kesabaran Ruben Onsu Hadapi Isu Pesugihan

“Edukasi seks itu harus diajarkan mulai usia 1,5 menuju 2 tahun. Bukan diajarkan tentang berhubungan seks ya, tapi hal mendasar yaitu gender,” lanjutnya.

Edukasi yang paling pertama diajarkan adalah tentang gender. Apakah anak tersebut laki-laki atau perempuan, bagaimana tubuhnya sama dengan ayahnya atau ibunya.

Lalu bagaimana jika anak sudah remaja seperti Betrand Peto?

Baca Juga: Dituding Usahanya Pakai Pesugihan, Sandiaga Uno Sengaja Sidak Kantor Ruben Onsu dan Temukan Fakta Ini

 

“Jika kasusnya anak asuh apalagi yang sudah remaja, perlu dibantu dengan edukasi atau pengajaran. Supaya tidak terjadi miskomunikasi. Ibu berhak menentukan batasan fisik, dan mengajarkan bahwa 'cara pemberian kasih sayang di keluarga ini berbeda dengan keluargamu sebelumnya',” papar Astrid.

Bagaimana tentang perilaku Sarwendah usai Betrand memegang dadanya? Astrid menyebutkan bahwa Sarwendah melakukan hal yang benar.

“Kalau saya lihat di videonya, Sarwendah itu refleks menepis (tangan anaknya). Itu merupakan mekanisme pertahanan diri, penanda batasan area personal kita,” tuturnya.

Baca Juga: Dituding Usahanya Pakai Pesugihan, Sandiaga Uno Sengaja Sidak Kantor Ruben Onsu dan Temukan Fakta Ini

Astrid menilai cara Sarwendah dengan refleks menepis tangan anaknya merupakan hal yang wajar dilakukan. Jika tidak begitu, lanjut ia, bisa jadi Sarwendah memiliki trauma akan sentuhan fisik atau kejadian yang tidak umum sebelumnya.

“Aku lihat cara Sarwendah menepis masih wajar. Ibu memang sangat berhak disentuh oleh anaknya. Namun jika sentuhan itu dirasa berlebihan oleh ibu, ibu berhak memberitahu anaknya,” lanjutnya.

Dalam hubungan ibu-anak, sentuhan adalah bukti kasih sayang. Astrid mengatakan dari sisi ibu sendiri, penting untuk mengatakan bahwa ‘mama sayang sama kamu, tapi mama kurang nyaman jika disentuh seperti ini’. Kemudian, menunjukkan cara sentuhan yang nyaman untuk ibu misal dengan menggengam tangan.

Baca Juga: Kebakaran hingga Sarwendah Celaka, Terawangan Mbak You Soal Ruben Onsu Jadi Nyata: Kalau Belum Habis, Belum Berhenti

Edukasi seperti ini akan berpengaruh terhadap relasi pertemanan dan percintaan si anak di masa mendatang.

“Cara kita memberikan batasan juga akan dicontoh oleh anak, dalam relasi pertemanan atau dengan lawan jenisnya,” tutup Astrid.(*)