Dijilat Anak Anjing, Perempuan Ini Didiagnosis Terinfeksi Bakteri

By Presi, Rabu, 18 Desember 2019 | 20:00 WIB
Perempuan Ini Didiagnosis Terinfeksi Bakteri karena Dijilat Anak Anjing (MaFelipe)

NOVA.id - Bagi Sahabat NOVA yang memiliki hewan peliharaan, khususnya anjing, mungkin pernah merasakan jilatan anjing.

Namun bagaimana jika jilatan anjing tersebut dapat membuat Sahabat NOVA terserang penyakit?

Sebuah laporan yang dilansir dari Live Science mengungkapkan ada seorang perempuan di Israel yang didiagnosis terkena infeksi bakteri yang kemungkinan tertular dari jilatan anak anjing.

Baca Juga: Rekam Perselingkuhan Runner Up Miss Hongkong 2012 dengan Seorang Aktor, Sopir Ini Terima Bayaran hingga Ratusan Juta

Laporan  yang diterbitkan di The Journal of Emergency Medicine mengungkapkan bahwa pada tahun lalu, perempuan berusia 86 tahun pergi ke rumah sakit karena demam, mual, muntah, dan nyeri di kaki kanannya.

Di rumah sakit, para dokter menemukan bahwa perempuan itu menderita demam, detak jantung berdebar kencang, dan tanda-tanda selulitis di pergelangan kaki kanan dan kaki bagian bawah.

Selain itu, para dokter juga melihat bahwa perempuan itu memiliki beberapa luka dan lecet di antara jari kakinya.

Baca Juga: Ikan Oarfish yang Hidup di Laut Dalam Muncul ke Permukaan dan Hebohkan Warga, Benarkah Pertanda Gempa dan Tsunami?

Hasil tes darah menunjukan bahwa perempuan itu telah terinfeksi bakteri Streptococcus canis, yaitu bakteri yang ditularkan dari hewan terutama anjing ke manusia.

Tetapi, manusia yang terinfeksi S. canis merupakan kasus yang jarang terjadi.

Hanya ada beberapa kasus yang dilaporkan di literatur medis.

Baca Juga: Indonesia akan Gelar Sensus Penduduk Secara Online di Tahun 2020 Mendatang, Kepala Badan Pusat Statistik: Hanya Butuh KTP dan KK

Sebenarnya selulitis biasa terjadi pada manusia, tetapi disebabkan oleh bakteria lain selain S. canis.

Pada kasus ini, perempuan itu memang memiliki beberapa anak anjing yang sering menjilat kakinya.

“Sangat jarang jilatan hewan peliharaan menyebabkan infeksi bakteri pada manusia. Kalau dipikir, hampir semua orang di dunia ini pernah menerima jilatan dari hewan peliharan dan tidak sakit,” kata Zohar Lederman, pimpinan penulis studi yang merupakan seorang dokter di Assuta Samson University Hospital di Israel.

Baca Juga: Puncak Festival Belanja Akhir Tahun, Inilah 5 Fakta Seputar Harbolnas

 

 

S. canis baru bisa menginfeksi seseorang, jika bakteri itu masuk ke lapisan kulit yang lebih dalam daripada lapisan kulit epidermis, lapisan kulit paling luar.

Dalam kasus ini, perempuan itu tidak hanya memiliki goresan di kulitnya, tetapi ia juga memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Selain itu, anak-anak anjingnya kebetulan memang membawa bakteri S. canis itu.

Baca Juga: Surat Putri Diana untuk Sahabat yang Ceritakan Kebahagiaan Dua Putranya Saat Natal Dilelang

Beberapa hari setelah dirawat dengan antibiotik, perempuan itu akhirnya membaik dan diperbolehkan pulang.

Para peneliti menerbitkan studi kasus ini untuk meningkatkan kesadaran kita akan potensi penyakit yang bisa ditularkan dari hewan ke manusia.(*)