"Pengalaman saya, romantis itu bisa diciptakan lho. Kalau suami Anda merasa tidak romantis, keromantisan bisa diciptakan.
"Dari masa pacaran, bapak itu kan aktivis kan, aktivis mana ada romantis. Tapi berjalannya waktu bapak bisa romantis.
"Tapi romantis jangan disamaratakan. Bagi saya, romantis itu jangan ada tekanan. Misalnya, kita ngebatin "Ih kok gini" dan itu bukan jadi dirinya sendiri. Malah ada kepura-puraan."
Happy kemudian menegaskan bahwa hal romantis setiap pasangan bisa jadi berbeda.
"Dan setiap rumah tangga itu beda beda romantisnya. Jangan digeneralisir," tambahnya.
Setelah menceritakan pengalamannya, barulah Happy Farida Djarot sebut sang suami kini sudah romantis.
"Jadi kesimpulannya, Pak Djarot sudah romantis," sebutnya sambil disertai senyum. (*)