NOVA.id - Meninggalnya Ria Irawan pada Senin (6/1) membawa kesedihan bagi banyak orang.
Tak hanya keluarga besar yang ditinggalkan, tapi juga penggemar dan masyarakat luas.
Kepergian Ria juga seakan jadi alarm tersendiri bagi para penderita kanker maupun keluarganya, untuk terus semangat berjuang agar bisa sembuh.
Toh masih banyak para penyintas yang bertahan hidup sampai puluhan tahun.
Memang tak bisa dimungkiri, jadi penyintas kanker bukan perkara mudah.
Kita harus berjuang untuk bisa sembuh dan optimis dengan kehidupan di masa depan, sementara kondisi fisik melemah dan harus menjalani serangkaian pengobatan yang melelahkan.
Baca Juga: Mengenang Ria Irawan dengan 3 Foto Jadulnya, Artis Serba Bisa!
Tentu saja dibutuhkan kekuatan mental yang luar biasa dalam menghadapinya.
Jika mental tak kuat, maka tubuh akan lebih mudah melemah.
Harus diakui, banyak penyintas kanker yang merasa terkungkung dengan ketakutan-ketakutan akan kematian, sehingga tidak ada lagi gairah bertahan hidup.
Baca Juga: Kekhawatiran Ria Irawan Jika Meninggal Karena Kanker dan Tinggalkan Sang Suami Sendirian
Karena itu, mereka tak boleh dibiarkan sendiri menghadapi ini.
Selain keluarga, ada komunitas penyintas kanker yang bisa membantu agar lebih bersemangat lagi dalam memperjuangkan hidup.
Baca Juga: Kekhawatiran Ria Irawan Jika Meninggal Karena Kanker dan Tinggalkan Sang Suami Sendirian
Lebih Bahagia
Ternyata, berdasarkan pengalaman di banyak komunitas penderita kanker, mereka merasa lebih bahagia bersama komunitas.
Sebab di sana mereka bisa merasakan perjuangan sesama penyintas yang bisa saling menguatkan untuk melanjutkan hidup.
Tak hanya itu, kehadiran komunitas memberi banyak ilmu mengenai kanker dengan akurat dan tepat.
Salah satu komunitas penyintas kanker adalah Cancer Information and Support Centre (CISC). Komunitas ini didirikan pada April tahun 2013 oleh Aryanthi Baramuli Putri dan Yuniko Deviana.
Keduanya merupakan penyintas kanker yang bertemu saat menjalani pengobatan kanker.
Mereka menyadari bahwa mereka merupakan korban kurang edukasi soal kanker.
Komunitas ini rajin mengadakan beragam kegiatan mengenai edukasi soal kanker, seperti seminar yang dilakukan setiap bulan.
Seminar itu dibuat sebagai bentuk support group bagi para penyintas.
“Saya merasa tidak sendiri, merasa ada teman yang mengerti perjuangan saya,” curhat Armadytha Johary dari CISC.
Tak hanya dukungan moril, komuitas juga memberikan dukungan yang memudahkan penyintas dalam menjalani terapi.
Komunitas yang sudah memiliki 1.000 anggota ini juga sering membuat kegiatan yang bisa menyalurkan bakat dan seni para anggotanya.
Misalnya dengan pelatihan menari setiap Selasa dan Jumat, yang dilatih oleh pejuang kanker juga.
Baca Juga: Kembali Dilarikan ke Rumah Sakit, Ria Irawan Bagikan Kondisinya yang Kembali Sulit Bicara
Kegiatan-kegiatan ini pun membuat penyintas kanker lebih semangat untuk menjalani hidup.
(*)