Sempat Diduga Terinfeksi, Pasien yang Diisolasi RSPI Sulianti Saroso Jakarta Dipastikan Negatif Virus Corona

By Presi, Minggu, 26 Januari 2020 | 15:04 WIB
Sempat Diduga Terinfeksi, Pasien yang Diisolasi RSIP Sulianti Saroso Jakarta Dipastikan Negatif Virus Corona (ilustrasi) ()

NOVA.id - Seorang warga negara Indonesia dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta karena diduga terinfeksi virus corona.

dr. Diany Kusumawardhani selaku direktur medik dan perawatan RSPI mengatakan bahwa awalnya mereka menerima rujukan dari fasilitas kesehatan lain.

"Kami menerima rujukan dari fasilitas kesehatan lain yang memenuhi kriteria," kata Diany dilansir dari Kompas.com (25/01).

Baca Juga: Virus Corona Mewabah, Penggunaan Masker Saja Tak Cukup untuk Mencegahnya, Ini Penjelasannya

Pada saat itu, pasien yang berinisial R mengalami gejala orang yang terdampak virus corona.

Gejala yang ia rasakan adalah demam, batuk, nyeri tenggorokan dan baru melakukan perjalanan dari China, daerah yang endemik virus.

Namun setelah dikonfirmasi oleh Diany pada Minggu (26/01), pasien tersebut dinyatakan negatif atau tidak terinfeksi virus corona.

Baca Juga: Mulai dari Pencegahan, Gejala, hingga Pengobatan, Berikut 6 Fakta tentang Virus Corona yang Sedang Mewabah di China

 

Ketua Pokja Infeksi Emerging RSPI, dr. Pompini Agustina mengatakan bahwa pihaknya menggunakan metode slap untuk mengambil beberapa sampel dari pasien melalui hidung dan tenggorokan.

Selain itu, petugas juga mengambil dahak pasien yang diteliti di laboratorium.

Untuk mengantisipasi penyebaran virus corona, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan sudah memperketat pintu masuk negara.

Baca Juga: Virus Corona Dikhawatirkan Menyebar ke Seluruh Dunia karena Migrasi pada Tahun Baru Imlek, Kenali Gejalanya Sekarang!

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan, pihaknya telah menyiagakan alat pengatur suhu tubuh di 135 pintu masuk negara, baik darat, laut, maupun udara.

Selain itu, Kementerian Kesehatan juga melakukan antisipasi seperti pemberian health alert card, edukasi dan informasi kepada masyarakat, hingga menyiapkan 100 rumah sakit rujukan infeksi emerging.

Mengutip Kompas.com, Terawan mengingatkan, bila nantinya didapati warga yang memiliki gejala seperti terkena paparan virus tersebut, diharapkan agar proses diagnosis dilakukan secara detail dan lengkap. (*)