NOVA.id - Akhir-akhir ini ramai diberitakan merebaknya wabah pneumonia di beberapa negara di Asia.
Bahkan, penyakit pneumonia ini sudah mulai menyebar ke negara-negara Asia lainnya, seperti Singapura, Thailand, dan Korea Selatan.
Penyakit pneumonia ini pertama kali ditemukan di pasar ikan di Wuhan, China.
Baca Juga: Kenali 5 Fakta Penyakit Pneumonia yang Menyerang Oprah Winfrey Ini
Pneumonia merupakan infeksi atau peradangan akut yang menyerang jaringan paru-paru akibat adanya mikrorganisme seperti virus, bakteri, parasit, dan jamur yang masuk ke dalam tubuh, seperti yang dijelaskan oleh dokter spesialis paru dan pernapasan RS Pondok Indah, Feni Firiana.
Pneumonia adalah infeksi atau peradangan akut yang menyerang jaringan paru-paru akibat adanya mikrorganisme seperti virus, bakteri, parasit, dan jamur yang masuk ke dalam tubuh.
Penyakit pneumonia biasanya disebabkan oleh streptococcus, staphylococcus, dan lagionella.
Namun wabah pnemonia yang saat ini merebak ternyata bukan disebabkan oleh virus tersebut.
Virus yang menyebabkan wabah ini adalah novel Coronavirus (nCov) atau virus corona.
Virus corona sebelumnya juga menyebabkan munculnya penyakit Severe Acute Respiratory Infection (SARS) dan Middle East Respiratory Syndrome (MERS) yang menjangkiti ribuan orang di dunia.
Baca Juga: Waspada Corona: 5 Kesalahan Saat Mencuci Tangan yang Bikin Kita Mudah Terkena Penyakit
Bagaimana seseorang dapat terinfeksi?
Meskipun belum diketahui secara pasti, virus corona bisa menjangkit tubuh seseorang karena ditularkan dari hewan ke manusia bahkan dari manusia ke manusia.
Beberapa jenis virus corona juga diketahui terdapat di peredaran darah hewan.
Penyakit ini bisa menyerang semua orang di segala usia.
Namun, anak kecil, ibu hamil, dan lansia harus lebih berhati-hati karena kekebalan tuuh mereka tidak sebaik kekebalan tubuh orang di usia produktif.
Baca Juga: Antisipasi Virus Corona, Begini Cara Gunakan Masker yang Tepat
Gejala penyakit
Gejala penyakit pneumonia akibat virus corona sebenarnya sama dengan gejala penyakit pneumonia biasa.
Menurut dr. Feni Firiana, gejala yang ditimbulkan meliputi demam dan infeksi saluran pernapasan dengan gejala batuk kering dan pilek.
Selain itu, gejala lainnya adalah sesak dan kesulitan bernapas, juga lesu.
Kita mungkin tertular penyakit itu jika kita pernah berkunjung atau tinggal di Wuhan, China dalam beberapa minggu terakhir. Atau, pernah berkunjung ke negara-negara yang sudah terjangkit dalam beberapa minggu terakhir.
Selain itu, kita juga bisa tertular jika kita memiliki kontak fisik atau telah berkomunikasi dengan seseorang yang positif terinfeksi virus cocona.
Lebih khusus, pernah datang ke pasar hewan (hewan hidup dan mati) di negara terjangkit.
Baca Juga: Mirip Kota Zombie, Beredar Video Para Korban Virus Corona Bergelimpangan di Jalanan
Pencegahan wabah pneumonia
Kabar buruknya, belum ada vaksin untuk mencegah pneumonia yang saat ini sedang mewabah.
Hal itu karena penyakit ini disebabkan oleh virus corona jenis baru.
Untuk mencegah terkena penyakit itu, kita bisa menghindari bepergian ke daerah terjangkit.
Jangan panik, namun tetap waspada, terutama bila mengalami gejala demam, batuk disertai kesulitan bernapas, segera cari pertolongan ke rumah sakit terdekat.
Memperhatikan higienitas diri, rajin cuci tangan terutama sebelum memegang mulut, hidung, dan mata, atau setelah memegang instalasi publik
Mencuci tangan dengan air dan sabun cair serta bilas setidaknya 20 detik.
Cuci dengan air dan keringkan dengan handuk atau kertas. Jika tidak ada fasilitas cuci tangan, kita dapat menggunakan handrub dengan kandungan alkohol 70–80%.
Menjalankan etika batuk dan bersin yang benar, dengan menutup mulut dan hidung dengan tisu atau lengan baju ketika batuk dan bersin.
Baca Juga: Virus Corona yang Merebak Sudah Diramal Mbah Mijan, Ternyata Ular Jadi Pertandanya!
Ketika memiliki gejala saluran napas, gunakan masker dan segeralah berobat ke fasilitas kesehatan.
Namun apabila kita terpaksa harus mengunjungi negara yang sudah terjangkit wabah ini, kita bisa melakukan hal-hal berikut ini.
Hindari menyentuh hewan atau burung dan hindari mengunjungi pasar basah, peternakan, atau pasar hewan hidup.
Selain itu hindari kontak dekat dengan orang yang memiliki gejala infeksi saluran napas dan patuhi petunjuk keamanan makanan dan aturan kebersihan.
Jika kita merasa kesehatan tidak nyaman ketika di daerah terjangkit terutama demam atau batuk, gunakan masker dan cari layanan kesehatan segera.
Setelah kembali dari daerah terjangkit, konsultasi ke dokter jika terdapat gejala demam atau gejala lain dan beritahu dokter riwayat perjalanan serta gunakan masker untuk mencegah penularan penyakit.
Wabah ini memang belum ada obatnya. Namun, dengan menjaga daya tahan tubuh dan menjalani perilaku hidup bersih serta gaya hidup yang sehat, kita dapat mencegah penyebaran penyakit ini lebih luas. (*)