Serahkan Diri karena Kasus KDRT pada Dipo Latief, Mata Nikita Mirzani Sembab: Niki Bukan Teroris, Bukan Pembunuh!

By Tiur Kartikawati Renata Sari, Kamis, 6 Februari 2020 | 10:30 WIB
Serahkan Diri karena Kasus KDRT pada Dipo Latief, Mata Nikita Mirzani Sembab: Niki Bukan Teroris, Bukan Pembunuh! (Grid.id)

NOVA.id - Nikita Mirzani baru-baru ini mengaku menyerahkan diri atas kasus KDRT yang dilakukannya terhadap Dipo Latief.

Sebelumnya, presenter sensasional ini dijemput paksa pada 31 Januari 2020 lalu.

"Gue sengaja sebetulnya (biar dijemput), gue itu bangga dengan dijemput, enggak dijemput, lebih menyerahkan diri.

Baca Juga: Berita Terpopuler: Jawaban Menohok Irwansyah Usai Disinggung Soal Momongan hingga Pakar Mikro Ekspresi Ungkap Jedun Ingin Jadi Artis Lagi

Gue sudah tahu tanggal itu harus menyerahkan diri," kata Niki dikutip dari Kompas.com.

KDRT yang dilakukan oleh Nikita disebut terjadi saat perempuan yang akrab disapa Nyai tersebut melemparkan asbak plastik pada Dipo Latief.

Asbak plastik ini ternyata menjadi bukti dari kasus KDRT ini.

Baca Juga: Terungkap, Alasan Perempuan di Umur 40 Tahun Lebih Bergairah di Ranjang, Bisa Jadi Masa Muda Kurang Orgasme!

"Akhirnya bapak Kapolres Jakarta Selatan sudah mengumumkan bahwa lukanya lecet dan hanya (karena) asbak plastik," kata Nikita.

"Niki bukan teroris, bukan pembunuh, bukan bawa lari uang orang.

Niki hanya masalah ringan, KDRT yang lecet hidungnya gara-gara asbak plastik," ucap Nikita Mirzani sambil terkekeh.

Baca Juga: Cuma Pakai Ketimun, Jerawat Hempas! Langkahnya Mudah Cukup Pakai 3 Bahan Dapur

Rupanya, Nikita menangis sesaat sebelum menyerahkan diri, lantaran ia mengingat anak-anaknya.

Sebagai ibu tunggal, wajar jika Nikita khawatir akan kondisi anak-anaknya jika dia tidak ada.

"Soalnya pasti Niki enggak bisa bertemu sama anak-anak.

Baca Juga: Vanessa Angel Mengandung Anak Pertama, Bukannya Banjir Ucapan Selamat, Warganet Malah Sibuk Hitung Tanggal karena Isu Hamil di Luar Nikah

 

Pertama, komunikasi juga terbatas, karena memang di dalam (tahanan) enggak boleh pakai handphone," kata Niki.

"Jadi, perasaan sedih atau apa di sana itu sebenarnya bukan sedih karena harus di sana (tahanan).

Tapi sedih kenapa harus berpisah sementara sama anak-anak," ucap Nikita.(*)