NOVA.ID - Kasus bullying yang marak diberitakan akhir-akhir ini membuat hati banyak orang tergores.
Pasalnya, kasus bullying fisik dan verbal tersebut banyak yang berujung kepada kerusakan fisik jangka panjang (permanen) atau bahkan meninggalnya korban.
Apabila beberapa waktu lalu masyarakat sempat dihebohkan dengan kasus bullying siswa SMP di Malang, maka kemarin (05/02), publik dihebohkan dengan munculnya kasus bullying yang lagi-lagi merupakan siswa SMP.
Kasus ini terjadi di SMP HKPB Sidikalang, Sumatera Utara.
Yang menyedihkan adalah bahwa salah satu pihak dalam pertikaian tersebut meninggal dunia.
Dilansir dari Tribun Medan, Samuel Pandapitan Nainggolan (15) dinyatakan meninggal dunia ketika sampai di RSUD Sidikalang.
Kejadian bermula dari Samuel yang sempat mengejek rekannya, Santoso Ompusunggu (14) ketika dihukum oleh guru sekolahnya.
Samuel mengejek Santoso sebagai orang bodoh.
Santoso yang tidak terima langsung membalas Samuel dengan menendang ulu hatinya.
Baca Juga: Sedih Ditinggal Roger Ibadah Umrah, Cut Meyriska Kangen hingga Tidur dengan Pakaian Suami
Tendangan tersebut merupakan tendangan khas seni bela diri Muay Thai.
Kejadian penendangan tersebut terjadi pada pukul 12.00 WIB, sepulang jam sekolah.
Teman-teman keduanya yang menjadi saksi mengatakan bahwa Samuel langsung lemas dan tergeletak di tanah.
Siswa-siswa tersebut kemudian melapor ke guru sekolah mereka hingga akhirnya Samuel dibawa ke RS terdekat.
Ibunda Samuel yang mengetahui nasib anaknya ini tidak dapat menahan kesedihan di depan ruang jenazah RSUD Sidikalang hingga para medis harus menahan agar ibu tersebut tidak jatuh.
Samuel sendiri merupakan anak tunggal hasil pernikahan orang tuanya.
Ayahnya telah berpulang terlebih dahulu.
Sementara kasus bullying siswa SMP di Malang yang berujung amputasi berdampak trauma jangka panjang pada korban.
Bullying tersebut dilakukan oleh 7 orang teman sekolahnya sendiri.
Baca Juga: 5 Idol Pria Ini Justru Terlihat Tampan dengan Dahi yang Terekspos, Salah Satunya Jungkook BTS!
Saat ini, korban masih dirawat di rumah sakit. (*)