NOVA.id - Rumah tangga pasangan harmonis Venna Melinda dan Ivan Fadilla sempat menyita sorotan publik.
Perceraian keduanya pada 5 tahun lalu sempat menuai banyak teka-teki.
Tak pernah terlihat renggang, Venna sempat disebut perlakukan Ivan bak budak oleh kuasa hukum sang mantan suami.
"Mbak Venna memperlakukan Pak Ivan seperti budak," ujar Petrus Balapationa, kuasa hukum Ivan, Senin (02/09/2013) siang.
Pecah tangisnya di ruang sidang, Venna menyebutkan jika dirinya sangat mengharapkan untuk rujuk.
"Saya sangat mengharapkan (rujuk). Saya sih maunya begitu. Doakan aja. Semua tergantung Mas Ivan, kan pernikahan dua belah pihak, harus ditanya ke Mas Ivan juga," kata Venna usai sidang.
Tak hanya ingin rujuk saja, Venna sebelumnya mengaku menyesal bercerai.
"Venna tadi menangis di dalam. Dia menyesal (menggugat cerai Ivan)," ungkap Muhammad Millano, pengacara Ivan kepada Tim NOVA.id, Maret 2013 silam.
Mengharapkan rujuk, nyatanya Ivan Fadilla memiliki jawaban yang berbeda.
Bapak dua orang anak ini merasa keinginan rujuk tak perlu diucapkan dengan kata-kata.
"Rujuk atau tidak itu lebih ke hati, enggak perlu statement. Tapi tunjukkan lewat perubahan sikap," tutur Ivan.
Namun saat didesak sikap Venna yang mana yang harus diubah, Abang Jakarta tahun 1993 ini hanya tersenyum.
Sementara kuasa hukum Ivan menilai, sangat keliru jika keinginan rujuk itu tergantung dari Ivan.
"Kan yang menggugat Mbak Venna. Kalau mau rujuk, ya, cabut aja gugatannya," tandas Muhammad Millano, SH.
Lima tahun bercerai dari Ivan, Venna Melinda ingin kembali menikah.
Venna mengaku jika dirinya tak ingin menua sendiri.
"Iya dong (mau menikah lagi). Iyalah, saya enggak mau tua sendiri," jawab Vena mantap.
Sayangnya, Venna belum jua tampil bersama pria pengganti Ivan. Sambil menghela napas panjang, Vena mengaku tak semudah itu menemukan tambatan hati.
Apalagi, ia pernah mengalami pahitnya perceraian setelah membina rumah tangga selama 18 tahun lamanya.
"Ya, tapi belum ada yang buat saya 'rely on'. Belum kalau sekarang-sekarang ini," tukas Venna.
Vena mengaku sebagai pribadi yang perfeksionis dan penuh target.
Dulu memang ia begitu, namun tidak untuk saat ini, apalagi soal jodoh.
"Enggak berani (pasang target). Karena dulu saya hidup penuh target. Kita enggak bisa atur rejeki, jodoh, dan lainnya, saya lebih pasrah.
Dulu pede banget hidup kalau sudah ada suami semua kelar. Ternyata enggak segitu mudahnya," tutup ibu 3 anak ini.
Wah, semoga segera mendapat pendamping baru ya! (*)